Headline

Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Stok Daging Hewan Kurban di Sulsel tidak Terpengaruh PMK

Lina Herlina
18/5/2022 16:30
Stok Daging Hewan Kurban di Sulsel tidak Terpengaruh PMK
Ilustrasi peternak sapi.(ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Dua bulan mendatang Idul Adha atau dikenal dengan idul kurban. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Selatan pun memastikan stok daging hewan kurban di Sulsel tidak terpengaruh dengan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jawa Timur dan Aceh.

Menurut Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel Taufiq, saat ini sudah ada sekitar 57 ribu ekor hewan kurban yang disiapkan. Jumlah tersebut naik dibandingkan tahun 2021 lalu yang hanya sekitar 40.000 ekor.

"Ada kenaikan tahun ini, karena seperti kita ketahui, tahun kemarin masih pandemi Covid-19. Dan tahun ini sudah ada kelonggaran. Sekarang sudah ada kabupaten mempersiapkan diri untuk mengirimkan lagi hewan kurbannya ke Makassar dan daerah lain," kata Taufiq.

Terlebih katanya, sejauh ini, Sulsel masih dinyatakan bebas dari wabah PMK. Sehingga, ketersediaan hewan ternak juga masih cukup apalagi setiap kabupaten dan kota juga telah menyediakan hewan ternak.

"Swasembada daging kita tetap terjaga. Meski demikian kita harus tetap kewaspadaan. Jika tetiba ditemukan ada kasus PMK di Sulsel, maka stakeholder harus siap menghadapi kemungkinan yang terjadi," kata Taufiq.

"Para peternak juga, jika ada hewan ternaknya yang sakit, baik itu PMK atau bukan, segera laporkan ke dinas untuk diperiksa memastikan hewan ternak sakit apa," sambungnya.

Sementara Kepala Balai Karantina Pertanian Makassar, Lutfhi Natsir menambahkan, kebutuhan daging kurban secara nasional tahun ini diperkirakan hanya 10% dari kebutuhan daging setiap harinya.

Dengan demikian, stok yang ada sekarang dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan daging saat Idul Adha tahun 2022 ini.

"Kalau tidak salah sekitar 7 juta ekor, yang dibutuhkan hanya 600 ribu. Dipastikan untuk kebutuhan daging hewan menghadapi hari Idul Adha terpenuhi. Jadi tidak akan ada hambatan," tambah Luthfi.

Kasus penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak telah dilaporkan di beberapa daerah di Indonesia, seperti Jawa Timur dan Aceh. Namun sejauh ini, Sulsel belum melaporkan adanya kasus PMK tersebut.

Sebelum menemukan kasus, Balai Karantina telah mematangkan antisipasi dan mitigasi untuk mencegah penyakit tersebut. Di antaranya memberikan semacam treatment bagi hewan ternak, vaksinasi dan mengawasi lalu lintas perdagangan hewan ternak.

"Kalau sudah ada pencegahan dini, ada monitoring, ada pemantauan dan kalau ternak sudah terjangkit, kentara dari mulutnya. Insyaallah Sulsel belum ada gejala dan belum ada laporan mengenai adanya penyakit PMK," tegas Luthfi. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya