DINAS Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan dan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar bekerja sama menjalankan program KKN (Kuliah Kerja Nyata) tematik desa wisata. Kerja sama itu ditandai dengan penandatangan kerja sama kedua instansi tersebut.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel, Muhammad Jufri mengatakan, KKN tematik desa wisata itu punya misi utama, agar mahasiswa bisa mendapatkan pelatihan berdasar ilmu pengetahuan yang dimiliki selama belajar di kampus. "Jadi mahasiswa kita akan diterjunkan ke lapangan, ke desa wisata di 24 kabupaten/kota yang kita miliki di Sulsel," kata Jufri.
Menurutnya, ada tujuh kategori yang menjadi fokus perhatian KKN tematik desa wisata itu, mulai dari daya tarik, CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability), homestay, souvenir, toilet, kelembagaan, dan digital dan konten kreatif. Masing-masing kategori tersebut punya indikator.
Satu contoh kata Jufri yaitu, homestay bukannya membangun bangunan baru. "Namun bagaimana agar rumah-rumah masyarakat disiapkan menjadi homestay. Bisa jadi ada satu kamar atau lebih yang ditata sedemikian rupa agar berstandar hotel bintang 3," ungkap Jufri.
Ia menambahkan, masyarakata desa butuh pendampingan dari mahasiswa agar memahami cara mengelola homestay yang siap pakai dan siap jual. Maka peran perguruan tinggi menurut Jufri sangat dibutuhkan dalam melakukan percepatan pembangunan sektor pariwisata. Termasuk unsur lainnya dalam pentaheliks kepariwisataan, dimana ada juga komunitas atau masyarakat, pelaku usaha, pemerintah, dan media yang diharapkan saling bersinergi satu sama lain.
"Pariwisata tidak bisa berdiri sendiri, tidak bisa jalan sendiri. Kami juga sudah membangun dialog dengan LLDIKTI agar seluruh perguruan tinggi dilibatkan," lanjut Jufri.
Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa pun menyambut baik kerja sama itu. "Saya melihat potensi negara kita ke depan ini adalah potensi pariwisata. Bangsa kita bisa bangkit karena pariwisata, jadi kerja sama ini memang sangat dibutuhkan," sebutnya. (OL-15)