Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
SELAMA 74 tahun, sebagian besar warga Desa Gendayaan, Kecamatan Parang Gupito, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, terpaksa hanya bisa mandi 3 hari sekali, karena tidak memiliki sumber air bersih.
Namun sejak Selasa (26/4) sore, ribuan warga dari 506 kepala keluarga akhirnya tidak lagi mengalami krisis bersih. Seperti warga di wilayah lain, mereka sudah bisa mandi dua kali sehari.
"Pesan saya, meski mulai saat ini sudah bisa mandi dua kali sehari, ya gunakanlah air secukupnya, jangan sampai dibuang berlebihan," kata Ketua DPR RI Puan Maharani, yang datang untuk meresmikan keran air bersih bagi warga yang bermukim di wilayah perbukitan batu dekat Pantai Selatan Wonogiri itu.
Ratusan warga yang sedang bersuka cita itu, menyambut kedatangan Puan bersama sejumlah anggota DPR RI dari Fraksi PDIP di lokasi peresmian halaman SDN I Gendayaan dengan tarian Kethek Ogleng dan pertunjukkan
Reog Ponorogo.
Sukses membebaskan warga dari krisis air bersih yang menahun itu tidak terlepas dari kerja keras Bupati Wonogiri Joko Sutopo. Selama dua bulan, pejabat yang akrab disapa Jekek itu, bersama tim teknis kabupaten berhasil menaikan air dari kedalaman 80 meter. Mereka menyambungkannya ke 506 rumah warga melalui sistem instalasi perpipaan.
Menurut Puan, dirinya menaruh perhatian besar dan mendukung upaya Jekek membebaskan warga Desa Gendayaan dari krisis air bersih yang sudah membelenggu selama 74 tahun.
"Ketika diberi laporan Mas Jekek dan Bambang Wuryanto tentang warga Gendayaan yang mandi tiga hari sekali karena desanya krisis air bersih 74 tahun, saya minta secepatnya dibuatkan solusi," kata dia.
Jekek menyatakan sanggup, namun mensyaratkan jika sudah jadi, Puan Maharani yang harus datang meresmikan keran air bersih, sebagai tanda warga Gendayaan terbebas dari krisis.
"Ini sebagai bukti dari negara hadir untuk membebaskan warganya yang mengalami kesulitan air bersih selama 74 tahun," timpal Bupati Jekek.
Selama berkepanjangan krisis air bersih, warga harus mengupayakan dengan membeli air dari truk tangki dengan harga Rp150 ribu, setiap dua minggu sekali.
Kini krisis air bersih di Gendayaan sudah berlalu, dan warga tidak perlu lagi beli air tangki truk tiap dua minggu sekali. (N-2)
Warga protes karena sulit mendapat distribusi air bersih yang sudah berlangsung selama tiga bulan terakhir.
Warga kerap mengonsumsi air yang sudah terkontaminasi dengan abu vulkanis.Meskipun sudah dimasak hingga mendidih, mereka masih sering mengalami sakit perut.
MASYARAKAT Kabupaten Bekasi meminta agar Pemerintah Kabupaten Bekasi menjadikan penuntasan krisis air bersih sebagai program prioritas dalam lima tahun ke depan
Kekurangan air bersih kembali menjadi sorotan utama di Kecamatan Kao Barat, Kabupaten Halmahera Utara, usai banjir besar yang melanda wilayah tersebut pada 24 April 2025
Menurut laporan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tahun 2020, beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami kelangkaan atau krisis air bersih pada 2045.
"Di Bangka ini kalau musim kemarau, di titik-titik tertentu warga kesulitan mencari air bersih, bahkan hingga membeli,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved