Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
GUNA membantu pengembangan ekonomi masyarakat daerah, kelompok ibu-ibu dan perempuan di Desa Kulati, Kecamatan Tomia Timur, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, mengembangkan usaha keripik ikan simba.
Ibu-ibu dan perempuan yang tergabung dalam Kelompok Padatimu To'asoki memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada di desa tersebut guna membangkitkan ekonomi serta upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Ketua Kelompok Padatimu To'asoki Yulianti Rahman di Wakatobi, Kamis (21/4), mengatakan mengembangkan usaha keripik ikan simba sebagai salah satu cara menghidupkan dan menggeliatkan ekonomi masyarakat desa sekaligus sebagai upaya mendukung pemanfaatan sumber daya laut yang bijak dan lestari.
"Ikan simba sebagai bahan dasar kerupuk ini merupakan salah satu jenis ikan yang paling banyak ditangkap oleh nelayan tradisional di Pulau Tomia," katanya.
Dia menyampaikan, kelompoknya yang terbentuk sejak tahun 2021 beranggotakan 12 orang ibu rumah tangga di Desa Kulati, didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan para anggotanya termasuk di sektor usaha perekonomian.
Baca juga: 19 Perempuan di Sumbar Raih Penghargaan di Hari Kartini
Ia menyampaikan, dengan harga terjangkau kisaran Rp15 ribu per kemasan seberat 50 gram, pemasaran keripik ikan simba ini menjangkau hingga di luar Sulawesi Tenggara di antaranya Sulawesi Selatan, hingga ke Jawa, Bali dan Papua.
"Kemarin kita jual Rp10 ribu, tapi karena sekarang mengingat harga bahan baku sudah naik akhirnya kita pasang harga Rp15 ribu. Pasarannya sudah sampai di Irian, Pulau Jawa, Bali dan Toraja," ucapnya.
Dia mengaku, sebagai kelompok pemula pihaknya sangat membutuhkan dukungan dan dari berbagai pihak sehingga usaha yang dijalankan bersama kelompoknya dapat maju dan berkembang.
Kepala Desa Kulati La Ode Burhanuddin mengatakan bahwa kelompok Padatimu To'asoki merupakan binaan pemerintah desa bersama organisasi nonpemerintah Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN).
"Ibu-ibu ini adalah hasil kolaborasi kerja sama kami pemerintah Desa Kulati dengan NGO (non governmental organization) YKAN, Jasa Raharja yang kemudian baru-baru ini difasilitasi Wakatobi Sintate," ungkapnya.
Dia mengaku pihaknya sangat mendukung apapun yang akan dikembangkan dalam kegiatan-kegiatan kelompok yang ada di desa termasuk kelompok Padatimu To'asoki.
Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Wakatobi, Balai Taman Nasional Wakatobi, Jasa Raharja dan Kelompok Ekowisata Desa Kulati Poassa Nuhada melakukan pendampingan pada kelompok Padatimu To'asoki dalam hal pengembangan serta perluasan pemasaran produk tersebut.(Ant/OL-5)
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
Bea Cukai Kendari, bekerja sama dengan Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Sulawesi Tenggara, resmi melepas ekspor perdana 3.200 kilogram ikan kerapu hidup asal Wakatobi ke pasar Hong Kong.
Penyanyi Raim Laode mengungkapkan, untuk meraih keberhasilan seseorang harus berani bermimpi dan bersungguh-sungguh mewujudkannya. Prinsipnya, hari ini harus lebih baik daripada kemarin.
Bingung mau menghabiskan liburan kemana? Mendingan coba datang ke Wakatobi di Sulawesi Tenggara deh. Di sana, kamu bisa melakukan banyak hal menarik, apa saja? Berikut inspirasinya.
BMKG meminta masyarakat untuk mewaspadai gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di Perairan Wakatobi, Menui Kendari, Baubau dan Laut Banda Timur, Sulawesi Tenggara.
ANGGOTA Komisi X DPR RI, Tina Nur Alam mengatakan, potensi pariwisata di Sulawesi Tenggara (Sultra) telah berkembang menjadi sektor yang potensial selain sektor pertambangan.
Pemkab Wakatobi mengucurkan anggaran sebesar Rp4 miliar untuk mengaktifkan kembali rute penerbangan di Wakatobi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved