Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Remaja Desa Sindangkerta Jalani Ngabuburit dengan Bersihkan Makam

Depi Gunawan
19/4/2022 19:59
Remaja Desa Sindangkerta Jalani Ngabuburit dengan Bersihkan Makam
Ilustrasi membersihkan makam(ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

RITUAL menunggu waktu jelang berbuka puasa atau biasa disebut ngabuburit sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia. Biasanya, ngabuburit diisi dengan kegiatan jalan-jalan sambil mencari makanan untuk berbuka.

Namun di suatu tempat di Kabupaten Bandung Barat, tepatnya di Kampung Puncaksari, Desa/Kecamatan Sindangkerta, kegiatan ngabuburit dilakukan secara berbeda. Puluhan remaja di kampung ini diajak membersihkan area kuburan atau makam.

Kegiatan yang diinisiasi oleh tokoh masyarakat setempat ini tujuannya untuk menghindarkan para remaja dari hal kurang bermanfaat seperti bermain gawai, balapan liar bahkan aksi tawuran. Aksi positif para remaja dilakukan selepas salat Ashar atau sekitar dua jam sebelum berbuka puasa. Tak ketinggalan, sejumlah perlengkapan seperti golok, parang dan mesin pemotong rumput juga mereka bawa.

Tokoh masyarakat setempat, Jaka Sukarsa, mengatakan, kegiatan membersihkan makam untuk mengisi waktu ngabuburit merupakan tradisi yang rutin dilakukan pada bulan Ramadan.

"Di jaman sekarang anak-anak sudah terpengaruh era modern, daripada waktu luangnya dipakai bermain handphone, lebih baik diarahkan untuk membersihkan makam," kata Jaka.

Baca juga:  Ngabuburit Sambil Mengulik Kuliner Legendaris Kuy!

Selain di sekitar area kuburan, aksi bersih-bersih sampah juga dilakukan di jalan raya dan lingkungan setempat. Jaka mengaku, mereka yang terlibat sangat semangat mengisi aktivitas di bulan suci Ramadan dengan kegiatan positif seperti ini.

"Ya walaupun memang hasilnya tidak seberapa tapi mungkin ada manfaatnya. Daripada berkegiatan yang bisa merugikan, apa salahnya ngabuburit di kuburan, apalagi ini bisa menambah pahala," ujarnya.

Jaka berharap, kegiatan semacam ini bisa menjadi contoh bagi yang lainnya supaya energi para pemuda dapat disalurkan untuk hal-hal positif dengan beragam kreativitas.

"Mudah-mudahan bisa semakin banyak lagi anak muda yang terlibat biar mereka bisa menyalurkan ke dalam hal yang bermanfaat," tuturnya.

Wita Nurwanti, 16, seorang pelajar, mengaku senang dengan kegiatan membersihkan pemakaman yang dilakukan sambil ngabuburit bersama teman-temannya.

"Senang, bisa bareng-bareng teman. Jadi enggak terasa nahan lapar dan haus, tiba-tiba sudah mau buka aja," ucap Wita.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya