Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
INDONESIA Kaya kembali menghadirkan salah satu serial web andalannya yaitu Kuliner Indonesia Kaya. Menghadirkan filosofi, cara, tips memasak, dan mengulik kuliner khas Nusantara, serial ini dikemas dengan format dokumenter dan telah tayang sejak Jumat (8/4) pukul 19.00 WIB di kanal YouTube IndonesiaKaya.
“Ada yang unik dari tiga episode terbaru Kuliner Indonesia Kaya di bulan Ramadan 2022 ini. Selain dikemas dengan format dokumenter, masing-masing episode terbaru dari Kuliner Indonesia Kaya akan mengisahkan kuliner dari kota, Kudus, Yogyakarta, dan juga Cirebon. Kami harap dengan kemasan yang baru dapat menjadi solusi hiburan dan mengetahui sejarah di balik terciptanya hidangan tersebut,” kata Direktur program Indonesia Kaya Renitasari Adrian dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Senin, (18/4).
Pada episode pertama, Kuliner Indonesia Kaya menampilkan beberapa kuliner legendaris khas Kudus. Berdurasi kurang lebih sepuluh menit ini, salah satu tempat makan legendaris yang ditampilkan adalah Warung Makan Pak H. Sulichan yang menyediakan Nasi Pindang dan Soto Kerbau, dan Sate Kerbau. Para penjual menceritakan bagaimana awal mula mereka berjualan, proses pembuatan, hingga harapan mereka.
Dalam episode kedua yang ditayangkan mulai Jumat (15/4), penonton diajak untuk mengunjungi ragam kuliner yang ada di kota Yogyakarta. Beberapa kisah yang bisa disimak adalah proses pembuatan dan sejarah dari Gudeg Manggar Bu Dullah yang telah mempertahankan cita rasanya lebih dari 20 tahun. Terbuat dari bunga kelapa (manggar), gudeg ini masih dibuat secara tradisional sehingga ada aroma khas dari kayu bakar.
“Gudeg manggar itu dulunya menjadi makanan para raja, makanan yang istimewa dan tidak bisa setiap hari dinikmati orang-orang. Sehingga gudeg manggar ini menjadi salah satu tujuan kuliner di Yogyakarta, khususnya Bantul. Secara garis besar, bumbu yang digunakan sama. Hanya diproses masaknya yang butuh waktu lebih lama, proses pemanasannya 1 hari 1 malam baru kita berani jual,” terang Wulan, generasi kedua dari Gudeg Manggar Bu Dullah.
Selain itu, penonton juga diajak untuk mengintip proses pembuatan Mangut Lele Dapur Asli Mbok Marto dan Thiwul Ayu Mbok Sum untuk melihat proses pembuatan Tiwul dan Gatot yang sering dijadikan sebagai oleh-oleh atau buah tangan dari Yogyakarta. Sementara untuk episode ketiga dari Kuliner Indonesia Kaya, akan mengulik keragaman kuliner di kota Cirebon yang tayang mulai Jumat (22/4).
“Kuliner Indonesia Kaya merupakan wujud apresiasi dan kekaguman kami akan keberagaman kuliner nusantara. Semoga, selain dapat menjadi solusi untuk menyambut waktu berbuka puasa Ramadan, web series ini dapat menambah wawasan dan menginspirasi para pencinta kuliner untuk senantiasa mencintai dan mencoba ragam kuliner nusantara. Selamat menyaksikan,” tutup Renitasari. (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved