Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
GERAKAN Inovasi Langsung Tuntaskan Sampah (#GilasSampah) dilakukan di Pantai Jerman, Kabupaten Badung, Bali, pada Minggu (17/4).
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara Indonesia International Waste Expo (IIWAS) dengan tema “Sampah Dipilah Itu Duit” yang akan berlangsung hingga Rabu (20/4).
Gerakan untuk membangun kesadaran masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke Bali ini diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Bina Adwil Kemendagri).
Peluncuran #GilasSampah ini dihadiri oleh Mendagri Tito Karnavian, Gubernur Bali I Wayan Koster, para pejabat daerah se-provinsi Bali, dan komunitas pecinta lingkungan.
Dalam peluncuran #GilasSampah, dilakukan juga edukasi pemilahan sampah dan aksi bersih-bersih pantai oleh peserta yang hadir. Tito Karnavian dalam sambutannya, menyatakan terkesan dengan Tri Hita
Tri Hita Karana merupakan falsafah hidup tangguh yang menekankan pada tiga hubungan harmonis sebagai kunci kebahagian. Ketiganya itu adalah hubungan dengan sesama manusia, hubungan dengan alam sekitar, dan Tuhan.
Bali dikenal dengan keindahan alam, terutama pantai dan budayanya. Namun, keindahan alamnya perlu dipelihara bersama, baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Apalagi Bali merupakan tujuan destinasi wisata dunia.
Namun, keindahan alam dan citra Bali sempat tercoreng saat menyebarnya video wisatawan asal Inggris Rich Horner yang menyelam di Nusa Penida.
Dalam video yang beredar, saat berada di dalam laut Horner dikelilingi sampah plastik. Suara keprihatian dari berbagai pihak pun muncul.
Tito menuturkan pertambahan jumlah penduduk dan gaya hidup masyarakat yang terus berkembang menyebabkan meningkatnya jumlah dan jenis sampah. Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Tahun 2021, total sampah dari 235 kabupaten/kota di seluruh Indonesia mencapai 26,5 juta ton per tahun.
“Sampah yang bersumber dari rumah tangga mendominasi, yaitu sebesar 39,41 persen. disusul oleh sektor perniagaan 23,09 persen dan pasar 13,32 persen. Sedangkan, untuk komposisi sampah berdasarkan jenisnya, yang pertama, organic sebesar 54,1 persen dan nonorganisk 38,65 persen, dan lainnya 7,25 persen,” ujarnya.
Dari data itu, menurutnya, semua pihak harus lebih cermat dan detail melihat sampah hingga ke sumbernya. "Di sini harus kita akui masih rendahnya kedasaran dan kemampuan memilah di sumber sampah, terutaa tingkat rumah tangga. Ini yang menyebabkan timbulan sampah tidak terkelola secara nasionak mencapai 9 juta ton per tahun,” ujar mantan Kapolri itu.
Ia menambahkan, itu bukan angka yang kecil karena mencapai 34.5 persen dari total sampah. Khusus Bali, sampah tidak terkelola sebanyak 218 ton pada2020. Ini tentu masalah serius karena sampah yang menumpuk akan mengganggu kenyaman masyarakat dan wisatawan yang berkunjung.
“Situasi ini mendorong kita semua untuk mencari solusi yang komprehensif dan bersifat segera mengingat Bali dan khususnya kawasan Sarbagita merupakan destinasi wisata dunia. Yang lebih penting lagi, dalam waktu dekat di bulan November akan menjadi lokasi pertemuan puncak Presidensi G20,” tandasnya.
Tito menyebut kesuksesan penyelenggaraan KTT G20 ditentukan banyak faktor, salah satunya, pengelolaan sampah. Pemerintah pusat telah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 116 Tahun 2021 Tentang Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur untuk Mendukung Penyelenggaraan Acara Internasional di Bali, DKI Jakarta, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Tito menceritakan sebenarnya Indonesia tidak kekurangan sumber inspirasi dalam mencari solusi pengelolaan sampah. Di Kota Balikpapan, pemerintahnya melakukan langkah awal dengan mengidentifikasi sumber sampah terbesarnya dari sektor apa.
Setelah ditemukan dari pasar, menurutnya, mereka menggunakan teknologi ramah lingkungan, memanfaatkan rumah kompos, dan bank sampah terpadu, untuk mengelolanya.
“Dari kota Surabaya, kita belajar tentang komitmen pemda yang tinggi dalam pengelolaan sampah. TPA Benowo di Surabaya yang diresmikan Presiden Joko Widodo sebagai infrastruktur pengolah sampah pertama yang menghasilkan energi listrik. Surabaya juga mempelopori konsep merdeka dari sampah dengan cara menciptakan kampung-kampung bersih dan hijau,” ucapnya.
Tito juga mengapresiasi beberapa desa di Bali yang telah mengatasi persoalan sampah (desa zero waste). Masyarakat dan perangkat desa menjalankan pengelolaan sampah berbasis pada sumber yang terintegrasi dari hulu hingga hilir melalui pemanfaatan nilai ekonomi sampah atau ekonomi sirkular.
“Saya minta pemda lainnya untuk mereplikasi dan mengembangkan model pengelolaan sampah tersebut. Kita sudah harus segera berubah dari pendekatan konvensional selama ini, yakni buang-tumpuk-angkut, menjadi reduce-reuse-recycle (3R),” paparnya.
Kemendagri berkomitmen mendorong terciptanya kerja sama antara pemda, industri, UMKM, dan komunitas pecinta lingkungan guna mewujudkan ekonomi sirkular di daerah masing-masing.
Tito mendorong pemda-pemda untuk menyusun perencanaan, penganggaran, kelembagaan, serta regulasi untuk mewujudkan inovasi pengelolaan sampah.
Ia menegaskan #GilasSampah ini merupakan langkah awal untuk menciptakan pendekatan baru dalam pengelolaan sampah ke seluruh Indonesia.
“Keberadaan kita di Pantai Jerman, Kuta, pada saat ini, sangat berarti secara simbolis. Akan tetapi, lebih penting lagi, saya harapkan akan berdampak secara praktis. Kita yang hadir di sini dari berbagai latar belakang. Kita bersama-sama untuk melakukan berbagai aksi,” pungkasnya. (OL-8)
DESA Panji Anom, Kabupaten Buleleng (Bali Utara), dan Desa Abiansemal, Kabupaten Badung (Bali Selatan) bersama SW Indonesia menjawab dua tantangan besar di masyarakat.
Mobil Terbang, Robot Humanoid, dan Kolaborasi Global Hadirkan Masa Depan Transportasi Rendah Emisi
Kehadiran BNN di Bali diharapkan dapat memberikan semangat baru bagi masyarakat dalam mendorong berbagai perbaikan, khususnya dalam upaya pemberantasan narkotika.
KEPALA BNN Komjen Marthinus Hukom memberi kuliah umum kepada lebih dari seribu mahasiswa di Bali bertempat di Auditorium Universitas Udayana Bali, Selasa (15/7).
Perayaan Tumpek Kandang juga berkaitan dengan konsep Tri Hita Karana, khususnya Palemahan, yaitu menjaga hubungan harmonis antara manusia dengan lingkungan, termasuk hewan.
Seusai rangkaian kegiatan di Pura Sakenan, para kepala perangkat daerah di lingkungan Pemprov Bali melepasliarkan sebanyak 200 ekor tukik ke laut
Kemendagri didesak untuk menindaklanjuti temuan keterlibatan pegawai Dukcapil dalam sindikasi perdagangan bayi ke Singapura yang terjadi di Bandung, Jawa Barat.
Kementerian Dalam Negeri diharapkan untuk menyederhanakan regulasi dengan menghapuskan pertimbangan teknis (pertek).
Struktur pengawasan internal Kemendagri terhadap BUMD ditangani oleh pejabat eselon III yang secara struktural tidak terlalu kuat untuk berkoordinasi dengan kepala daerah.
Mendagri Tito Karnavian menyebut pemerintah masih mengkaji putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal pemisahan pemilu nasional dan pemilu lokal.
Menurut Bahtiar, partai politik merupakan salah satu pilar utama demokrasi sehingga negara perlu berkomitmen dalam mendukung operasional partai secara berkelanjutan.
Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar mengatakan, pihaknya akan mendalami substansi putusan tersebut sambil melakukan pembahasan secara internal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved