Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Jelang Paskah, Pelintas Batas dari Timor Leste Meningkat

Palce Amalo
13/4/2022 16:08
Jelang Paskah, Pelintas Batas dari Timor Leste Meningkat
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham NTT Marciana D Jone (tengah) saat memberikan keterangan pers di Kupang, Rabu (13/4/2022)(MI/Palce Amalo)

JELANG Perayaan Hari Raya Paskah, pelintas batas yang masuk dari Timor Leste ke Indonesia melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai meningkat.

Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham NTT Marciana D Jone mengatakan peningkatan pelintas batas mulai terlihat sejak Selasa (12/4) sebanyak 45 orang.

Pelintas batas tersebut terdiri dari 21 Warga Negara Timor Leste dan satu warga negara Australia mengunakan fasilitas Visa Kunjungan Saat
Kedatangan Khusus Wisata (VKSKKW) atau Visa on Arrival (VoA). Satu warga Filipina mengunakan fasilitas Bebas Visa Kedatangan Khusus Wisata (VKSKKW), dan sisanya pemegang visa kunjungan persetujuan Ditjenim dan pemegang ITAS.

Dalam dua  hari ke depan, pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang masuk melalui Motaain dipastikan melonjak di atas 50%.

"Kemungkinan besar meningkat di atas 50 persen karena mereka memiliki kedekatan emosional dengan warga NTT dan juga budaya yang sama, kekerabatan dan keyakinan yang sama," kata Marciana dalam jumpa pers di Kupang, Rabu (13/4).

Adapun PPLN yang tercatat antara 6-12 April 2022 sebanyak 156 orang dan keberangkan 114 orang. Pada periode yang sama, WNI yang melintas menuju Timor Leste sebanyak 356 orang dan WNI yang pulang ke Tanah Air sebanyak 389 orang.

Dia memastikan jelang Idul Fitri masih akan terjadi peningkatan jumlah pelintas batas ke wilayah Atambua, juga kemungkinan dampak dari Pemilu Presiden Timor Leste putaran kedua yang akan digelar pada 19 April 2022.

Meningkatkan pelintas batas ini tambahnya, tentu mendatangkan pemasukan bagi negara karena setiap warga Timor Leste yang masuk Indonesia wajib membayar Rp500 ribu per visa.

Pembayaran visa tersebut sesuai Surat Edaran Nomor: IMI-0549.GR.01.01 tentang Kemudahan Keimigrasian Dalam Rangka Mendukung Pariwisata Berkelanjutan Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019.

Dalam edaran itu, pemerintah menetapkan 43 negara termasuk Timor Leste mendapatkan VoA dengan membayar Rp500 ribu. Sedangkan Bebas Visa Kunjungan Khusus Wisata diberikan kepada 9 negara ASEAN untuk bebas visa kunjungan selama 30 hari dan tidak diperpanjang yakni Brunei Darussalam, Filipina, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Di tempat yang sama, Kepala Divisi Imigrasi Kanwil Kemenkumham NTT Ibnu Iswoyo mengatakan petugas imigrasi memiliki kewajiban mengantisipasi perkembangan orang yang melintas.  "Kita mengevaluasi paling tidak seminggu sekali untuk menjamin sumber daya, sarana dan perangkat yang ada," ujarnya.

baca juga: Hari Ini Imigrasi Atambua Berlakukan Visa On Arrival

Dia mengatakan, imigrasi juga mengantipasi berbondong-bondongya anggota perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dari Timor Leste ke Atambua yang akan merayakan ulang tahun. Untuk itu, Imigrasi Atambua bakal membagi petugas tidak ke PLBN lainnya yang belum berfungsi untuk membantu memperlancar pelintas batas.

"Pemerintah mengatur mereka masuk jam 08.00 sampai jam 12.00 kemudian istirahat dan dilanjutkan lagi jam 02.00 sampai jam 7 malam," ujarnya.

Menurutnya, saat ini ada tiga PLBN di perbatasan RI-Timor Leste yang aktif yakni Motaian, Motamasin dan Wini. Namun untuk pintu masuk ke
Timor Leste hanya melalui pintau Motaain. Jumpa pers tesebut juga dihadiri Kepala Kantor Imigrasi Atambua, KA Halim, dan kepala kantor
imigrasi lainnya di wilayah NTT. (N-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya