Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
BALAI Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyebutkan ketinggian kubah lava barat daya yang ada di puncak Gunung Merapi berkurang hingga 2 meter.
Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik dalam keterangannya kepada wartawan di Yogyakarta, Jumat (18/3) malam, menjelaskan berkurangnya ketinggian kubah lava hingga 2 meter itu diduga karena aktivitas guguran.
"Kubah lava tengah tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan. Berdasarkan analisis foto, volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.546.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.582.000 meter kubik," kata Hanik dalam Laporan Aktivitas Gunung Merapi tanggal 11-17 Maret 2022.
Sedangkan intensitas kegempaan, imbuh Hanik, pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan minggu lalu.
"Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 0,5 sentimeter per hari," ujarnya.
Baca juga: Jika Kubah Lava Gunung Merapi Longsor Awan Panas Mencapai Jarak 5 Km
Pos-pos pengamatan mencatat terjadinya guguran lava sebanyak 119 kali ke arah barat daya dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter dan 4 kali ke arah tenggara atau mengarah ke hulu Sungai Gendol dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter. Curah hujan sebesar 45 milimeter per jam selama 70 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 14 Maret 2022 namun tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
Kesimpulannya, aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat siaga atau level III.(OL-5)
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X memimpin giat tanam pohon bersama Pemda DIY, Kraton Yogyakarta dan Pengurus Pusat Organisasi Pemuda Lintas Agama.
Gunung Merapi yang berada di perbatasan Magelang, Boyolali, Klaten (Jawa Tengah) dan Sleman (DIY) mengalami kegempaan ratusan kali dan kembali menggugurkan lava delapan kali.
Selama seminggu, terjadi gempa Fase Banyak 2.226 kali dan gempa Guguran mencapai 1.116 kali akibat aktivitas vulkanik Gunung Merapi.
BALAI Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta merilis, selama sepekan dari hari Jumat (27/9) hingga Kamis (3/10).
Kolom abu yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke barat daya dan barat.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menginformasikan telah terjadi Awan panas dengan jarak luncur 1,1 kilometer, Rabu (18/9) pagi.
BPPTPG Yogyakarta selama sepekan ini mencatat terjadi 160 kali luncuran lava pijar dari Gunung Merapi ke arah barat daya.
BPPTKG Yogyakarta mencatat sejak Kamis (16/3) pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB terjadi 11 kali guguran lava pijar dari Gunung Merapi dengan jarak luncur 1.200 meter ke arah barat daya.
BPPTKG Yogyakarta mencatat selama periode hari Jumat (20/1)- Kamis (26/1) kubah lava di puncak Gunung Merapi, khususnya kubah lava tengah mengalami penurunan tinggi kubah.
Selain gempa guguran, pada periode pengamatan Sabtu (2/7), juga tercatat satu kali gempa tektonik. Dari pengamatan visual, tampak asap berwarna putih ke luar dari Gunung Merapi.
BPPTKG Yogyakarta mengungkapkan, berdasar analisis, kubah lava barat daya yang ada di puncak Gunung Merapi bertambah tinggi hingga 4 meter
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved