Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
AKTIVITAS efusif Gunung Merapi hingga saat ini masih berupa pertumbuhan kubah lava, pembentukan awan panas dan guguran lava. Masa erupsi efusif ini, sudah berlangsung sejak setahun lalu tepatnya sejak 4 Januari 2021.
"Berbeda dengan erupsi-erupsi efusif Merapi sebelumnya, erupsi tahun 2021 ini memiliki 2 pusat erupsi yaitu di kubah lava barat daya dan kubah lava tengah kawah," kata Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, Selasa (11/1) malam,
Kubah lava yang ada di puncak Gunung Merapi ini, imbuhnya, dari pendataan tanggal 7 Januari lalu, volume kubah lava barat daya sebesar 1.670.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 5.700 meter kubik per hari sedangkan kubah lava tengah memiliki volume 3.007.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan relatif tetap.
"Berdasarkan data volume kubah lava tersebut, telah dibuat model luncuran awanpanas guguran sebagai salah satu bahan pembuatan peta potensi bahaya," jelasnya.
Hasil pemodelan, katanya, menunjukkan apabila volume kubah lava barat daya sebesar 3 juta meter kubik longsor, maka akan menimbulkan awan panas guguran ke Sungai Boyong, Bebeng, Krasak, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer dan jika kubah lava tengah dengan volume 1 juta meter kubik longsor, maka awanpanas guguran akan mencapai jarak 5 kilometer ke arah Sungai Gendol.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, lanjutnya, maka daerah potensi bahaya guguran lava dan awanpanas guguran berada di sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer dari puncak. Sedangkan pada sektor tenggara pada Sungai Woro sejauh 3 km dan sungai Gendol sejauh 5 kilometer dari puncak.
"Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya tersebut. Sedangkan bagi yang bermukim di luar daerah potensi bahaya agar tetap menjaga kesiapsiagaan akan bahaya erupsi Gunung Merapi," ujarnya. (OL-13)
Baca Juga: Kubah Lava Gunung Merapi
GUNUNG Ili Lewotolok di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, erupsi sebanyak dua kali disertai dentuman kuat dan gemuruh, Rabu (2/7).
GUNUNG Raung di perbatasan Kabupaten Jember, Lumajang, dan Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur kembali erupsi pada Minggu, (29/6). Tinggi letusan mencapai 600 meter di atas puncak gunung.
Apa itu lava? Pelajari pengertian lava, perbedaannya dengan magma, dan fakta menarik tentang aliran lava dalam bahasa sederhana!
Pada Jumat (20/6) pukul 22.31 Wita, tercatat satu kali erupsi dengan ketingian kolom letusan 2.000 meter diatas puncak gunung.
Kementerian Sosial memastikan kebutuhan dasar bagi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), bisa terpenuhi.
Gunung Raung yang terletak di perbatasan Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi, Jawa Timur, kembali erupsi dengan tinggi letusan mencapai dua kilometer di atas puncak.
BPPTPG Yogyakarta selama sepekan ini mencatat terjadi 160 kali luncuran lava pijar dari Gunung Merapi ke arah barat daya.
BPPTKG Yogyakarta mencatat sejak Kamis (16/3) pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB terjadi 11 kali guguran lava pijar dari Gunung Merapi dengan jarak luncur 1.200 meter ke arah barat daya.
BPPTKG Yogyakarta mencatat selama periode hari Jumat (20/1)- Kamis (26/1) kubah lava di puncak Gunung Merapi, khususnya kubah lava tengah mengalami penurunan tinggi kubah.
Selain gempa guguran, pada periode pengamatan Sabtu (2/7), juga tercatat satu kali gempa tektonik. Dari pengamatan visual, tampak asap berwarna putih ke luar dari Gunung Merapi.
BPPTKG Yogyakarta mengungkapkan, berdasar analisis, kubah lava barat daya yang ada di puncak Gunung Merapi bertambah tinggi hingga 4 meter
Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik menjelaskan berkurangnya ketinggian kubah lava hingga 2 meter itu diduga karena aktivitas guguran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved