Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
SEKTOR infrastruktur jalan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kurun dua tahun terakhir terdampak pandemi covid-19. Anggaran yang dialokasikan pun harus mengalami refokusing sehingga target kemantapan jalan yang sudah diagendakan sebelumnya belum tercapai maksimal.
Bupati Cianjur Herman Suherman menuturkan, untuk mencapai target kemantapan infrastruktur jalan dibutuhkan penambahan dana. Kemungkinan, penambahan dana akan dilakukan dengan meminjam dari pihak perbankan
"Dua tahun kita menangani pandemi covid-19. Akibatnya, anggaran anggaran untuk infrastruktur direfokusing. Tentunya untuk pencapaian target, ini tentunya memerlukan penambahan dana," kata Herman, Kamis (17/3).
Rencana penambahan dana dengan cara meminjam dari pihak perbankan terlebih dulu akan diusulkan ke DPRD. Besaran dana yang dibutuhkan untuk mempercepat capaian target infrastruktur jalan itu lebih kurang Rp200 miliar.
"Kisarannya sedang dihitung. Kira-kira Rp200 miliar. Dana pinjaman ini khusus jalan untuk 2023," sebut Herman.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Cianjur, Eri Rihandiar, menuturkan sesuai RPJMD, pada 2021 tingkat kemantapan jalan ditarget sebesar 65%. Hingga akhir tahun lalu, progres tingkat kemantapan jalan sudah mencapai 65,4% dari total 1.335 kilometer.
"Artinya ini sudah memenuhi target bahkan melebihi. Jalan yang sudah mantap di Kabupaten Cianjur sudah mencapai sekitar 870-an kilometer," kata Eri, Kamis (17/3).
Penanganan jalan, kata Eri, tentu memiliki skala prioritas lantaran disesuaikan dengan kemampuan anggaran. Eri menyebut penanganan jalan lebih diutamakan untuk yang bisa memberikan manfaat kepada masyarakat yang jumlahnya penduduknya cukup banyak, berdampak terhadap peningkatan ekonomi, dan lainnya.
"Kami menentukan lokasi-lokasi itu berdasarkan berbagai indikator. Jadi bisa berdampak lebih kalau itu didahulukan karena anggaran kita terbatas. Jadi kita tidak mungkin serentak menangani kondisi-kondisi jalan yang rusak parah," terangnya.
Salah satu titik yang akan ditangani tahun ini yakni ruas jalan Cicurug-Gelaranyar di Desa Gelaranyar, Kecamatan Pagelaran. Namun penanganannya akan dilakukan secara bertahap.
"Saat ini ada pagu anggaran sekitar Rp3 miliar. Itu sekitar 1,2 kilometer," ungkap Eri.
Saat ini proyek ruas jalan Cicurug-Gelaranyar dalam proses tender. Jika tidak ada kendala, Eri berharap memasuki April 2022 sudah mulai ada pengerjaan. "Mudah-mudahan April sudah bisa," pungkasnya. (OL-15)
Sidang gugatan praperadilan pun digelar perdana di Pengadilan Negeri Cianjur, Kamis (7/8).
Bertepatan HUT ke-80 Republik Indonesia, Rosadi membentangkan bendera merah putih sepanjang 680 meter. Dia memasang bendera itu di sepanjang ruas jalan di wilayah tempat tinggalnya.
Atas prestasinya itu, Pemerintah Kabupaten Cianjur memberikan apresiasi. Silvia diundang ke Pondopo Cianjur, Rabu (6/8).
Upaya menambah posko dan armada satu di antaranya untuk meningkatkan pelayanan. Terutama mempercepat penanganan saat terjadi kebakaran.
Pemberantasan miras atau mihol merupakan upaya mencegah terjadinya hal-hal negatif di kalangan masyarakat
Gelombang pasang terjadi sejak Senin (28/7). Ketinggian gelombang mencapai 3-4 meter.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat terdahulu tidak memprioritaskan pendidikan, tidak membangun sekolah baru
FORUM Sekolah Swasta menggugat Pemerintah Provinsi dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ke soal rimbongan belajar (rombel). Dedi Mulyadi menjawab gugatan tersebut
BANK bjb kembali menunjukkan kinerja solid pada kuartal II Tahun 2025.
Jelajahi 10 destinasi wisata terbaik di Jl Braga Bandung, dari kafe klasik hingga museum bersejarah. Liburan tak terlupakan menanti!
Penambahan rombel ini, dilakukan karena terdapat sekitar 197.000 anak di Jabar yang berpotensi tidak melanjutkan atau putus sekolah.
Eliminasi TBC memerlukan kekompakan dan sinergi lintas sektor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved