Tanggapi IKN Ke Kalimantan Timur, MUI: Demi Kemaslahatan Umat

Mediaindonesia.com
14/3/2022 11:45
Tanggapi IKN Ke Kalimantan Timur, MUI: Demi Kemaslahatan Umat
Desain ibu kota negara di Kalimantan Timur.(dok.kementerian pupr)

PEMINDAHAN Ibu Kota Negara (IKN) ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim) termasuk kemaslahatan ummat. Pasalnya, keputusan tersebut akan membawa perubahan besar bagi kesehjateraan masyarakat.

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Marsudi Syuhud mengatakan, pemindahan IKN ke Kalimantan harus dilandaskan pada kepentingan publik. Dengan begitu, tak ayal kemakmuran suatu negara dapat tercipta.

"Negara atau pemerintah membuat kebijakan-kebijakan yang kebijakan itu tujuannya untuk li maslahatil ammah, untuk kemaslahatan umum, kemaslahatan publik, bersama,” ujar Marsudi, Senin (14/3/2022).

Mengutip kalimat Kitab Fiqh Daulah, dia menerangkan, tugas negara yakni membangun dan menciptakan kemakmuran bagi warga negara, sehingga ia meyakini pemindahan IKN ke Kalimantan Timur tepat sasaran.

"Bunyinya begini, ‘laqod sorro amrudaulah wa binnauha fi ‘asrinal hadir, dorurotan minaddorrurot’, bahwa ‘sesungguhnya urusan negara ini dalam hal membangunnya di zaman modern, di zaman saat ini, adalah merupakan keharusan untuk membangunnya," terangnya.

"Nah membangun apa yang harus itu? Minimal ada dua. Yang pertama adalah ‘sawa’un minjihadihi marotil qoun, wa min jihadil khuffadz allamasollihi abnaiha’, membangun apa saja, termasuk di dalamnya membangun ibu kota di Kalimantan,” sambungnya.

Marsudi mengatakan, pindahnya Ibu Kota Negara (IKN) membawa dampak positif bagi pemerataan penduduk di suatu negara, sebab adanya alur transmigrasi di dalamnya.

Lebih jauh, Kalimantan juga diklaim sebagai wilayah yang minim bencana lantaran tidak berada di batas lempeng tektonik.

“Pengembangan penduduk, pemerataan penduduk nanti tidak akan terkonsentrasi di Pulau Jawa, itu yang tujuannya nomor satu, ‘immarotil qoun’. Yang kedua ada kalanya untuk ‘amin jihadil khuffadz allamasollihi abnaiha’, untuk menjaga kemaslahatan penduduknya, bangsanya, di kita ini,” ungkapnya.

Selain itu, dia mengungkapkan, dalam islam Nabi Muhammad SAW pun juga pernah melakukan hijrah dari mekkah ke madinah, sebab hal itu dilakukan demi merubah kondisi suatu kaum.

"Secara ajaran agama, Rasullullah juga dulu memikirkan ketika hijrah dari Mekkah ke Medinah. Maka Rasullullah berdoa ketika itu, doanya begini, ‘Allahumma habib ilainal Madinah kahubbina Makkah kau’asad," ungkapnya.

"Ya Allah berilah aku kecintaan kepada Madinah dan juga kecintaan terhadap Makkah yang sangat kucintai’,” tambahnya.

Dengan begitu, Marsudi menilai, sama saja ketika bangsa Indonesia tetap mencintai Jakarta sebagai sebuah kota yang pernah menjadi ibu kota, tapi juga nantinya akan mencintai daerah Kalimantan yang akan menjadi ibu kota baru.  

“Ketika beliau (Nabi Muhammad SAW) pindah ke Madinah, beliau tidak lupa tanah kelahirannya, Mekkah. Hal ini telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW," pungkasnya. (OL-13)

Baca Juga: BNPB: Waspada Bahaya Gempa Bumi di Nias Selatan



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya