Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Sistem Buka-Tutup Diberlakukan di Jembatan Ampera, 10-12 Maret

Dwi Apriani
10/3/2022 18:35
Sistem Buka-Tutup Diberlakukan di Jembatan Ampera, 10-12 Maret
Jembatan Ampera, Palembang, Sumsel.(ANTARA)

SISTEM buka tutup akan diterapkan selama tiga hari, 10-12 Maret, diberlakukan di Jembatan Ampera Palembang, Sumsel. Hal ini dilakukan karena Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah Sumsel melaksanakan uji dinamis pada bentang tengah jembatan yang sudah berusia 56 tahun itu.

Pengujian tersebut untuk mengukur kekuatan struktur dua menara Jembatan Ampera baik di sisi ilir maupun ulu. "Fokus kita menguji dinamik hanger/kabel jembatan Ampera. Pengaruhnya terhadap struktur bentang utama pada bagian tengah yang panjangnya 75 meter," ujar Kasatker P2JN Provinsi Sumsel, Julia Augustine, Kamis (10/3).

Ia mengatakan, selama ini, asumsinya hanger atau kabel tersebut tidak memiliki pengaruh terhadap bentang tengah. "Artinya tidak berkontribusi secara struktural pada jembatan. Itu asumsi awal kami," terangnya.

Namun, pada evaluasi struktur jembatan yang dilakukan pada 2021, ada kemungkinan tidak hanya ditopang dari pondasi jembatan yang ada di bawah saja. Tapi juga ditopang dengan kabel. "Hasil dari uji ini akan menentukannya. Apakah ada tegangan atau tidak kabelnya," bebernya.

Hasil tersebut nantinya akan menjadi penentu tindakan teknis yang bakal dilakukan ke depannya. Termasuk berbagai opsi perbaikan pada bentang tengah jembatan.

"Selama ini, perbaikan yang kami lakukan hanya sebatas visual saja. Misalnya kalau ada keretakan ataupun korosi pada bagian jembatan langsung diperbaiki. Nah, dengan uji dinamik ini, kita lebih bisa menentukan opsi perbaikan jembatan dalam jangka panjang. Sehingga, usia teknisnya juga lebih panjang," ucapnya.

Pengujian dinamis jembatan sendiri, sambung Julia, terakhir dilakukan pada 1988. Artinya selama 34 tahun belum ada pengujian secara komprehensif. "Sehingga, pengujian ini cukup urgen untuk dilakukan," jelas Julia.

Ia menerangkan, meski berusia tua, kondisi Jembatan Ampera masih cukup aman untuk dilintasi. "Terutama pada kondisi lalu lintas seperti saat ini. Hanya saja, kalau untuk dilintasi kendaraan bertonase tinggi kondisinya tentu berbahaya. Apalagi kalau terjebak macet yang cukup lama. Tapi selama hanya kendaraan pribadi masih aman saja," pungkasnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya