Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Rasio Elektrifikasi di Cianjur Sudah Capai 99,74%

Benny Bastiandy
03/3/2022 09:55
Rasio Elektrifikasi di Cianjur Sudah Capai 99,74%
Ruas Jalan Aria Cikondang Kecamatan/Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang dihiasi dengan lampu penerangan jalan(MI/Benny Bastiandy)

RASIO elektrifikasi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, berada di kisaran 99,74%. Kondisi ini mengindikasikan hampir sebagian besar warga Kabupaten Cianjur sudah terjangkau sambungan listrik.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jabar, Ai Sa'adiah, mengatakan rasio elektrifikasi di Kabupaten Cianjur sebetulnya sudah cukup tinggi. Rasionya hampir setara dengan di Jawa Barat yang sudah mencapai 99,88% berdasarkan data yang dirilis Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM.

"Rasio elektrifikasi di Jawa Barat maupun di Kabupaten Cianjur sudah cukup tinggi, mendekati 100%," kata Ai seusai audiensi di ruang kerja Bupati Cianjur Herman Suherman, Rabu (2/3).

Namun, kata Ai, karena laju pertumbuhan penduduk bersifat dinamis, maka bermunculan keluarga-keluarga baru. Sehingga, jangkauan masyarakat yang membutuhkan sambungan batu listrik pun bertambah.

"Data masyarakat itu sangat dinamis, terutama penduduk miskin. Dan itu terus bertambah dengan adanya pernikahan, keluarga baru, dan lainnya. Jadi, pada akhirnya bertambah juga masyarakat yang perlu dibantu," terang Ai didampingi Kepala Cabang Dinas ESDM Wilayah Cianjur, Muji Hartono.

Secara umum, kata Ai, rasio elektrifikasi di Jawa Barat sejauh ini masih tertinggi di Indonesia. Hal itu tak terlepas juga program Jabar Caang yang menekankan jangkauan sambungan listrik baru bagi masyarakat yang belum menikmatinya.

"Ini (rasio elektrifikasi) juga menjadi target kami pada 2023 yang sudah disinkronkan dengan pemerintah pusat. Insya Allah dengan kolaborasi seluruh pihak, target ini bisa tercapai," ujarnya.

Ai menuturkan audiensi dilakukan dengan tujuan mensinergiskan program di Pemprov Jabar dengan di Kabupaten Cianjur. Ai mengapresiasi program Cianjur Caang yang sinkron dengan program Jabar Caang.

"Ini yang akan kita sinergiskan. Kita akan tindak lanjuti dengan memberikan bantuan bagi masyarakat tidak mampu," sebutnya.

Dari sinkronisasi itu, kata Ai, Dinas ESDM Provinsi Jabar menawarkan beberapa skema pembiayaan. Di antaranya skema pembiayaan menggunakan APBD Provinsi Jabar yang akan diusulkan pada 2023 sebanyak lebih kurang 5 ribu sambungan baru di Kabupaten Cianjur.

"Selain itu juga, kita mengembangkan pemberian akses listrik melalui mekanisme CSR (corporate social responsibility). Alhamdulillah (skema) ini sudah berjalan sesuai arahan bapak Gubernur Jawa Barat bahwa skema pembiayaan pembangunan itu kita memiliki delapan pintu," tuturnya.

Tahun ini, kata Ai, skema pembiayaan menggunakan mekanisme CSR dialokasikan untuk 350 sambungan listrik baru di Jawa Barat. Hal itu membuktikan potensi kolaborasi dengan mitra usaha untuk mendukung rasio elektrifikasi relatif cukup banyak.

"Dengan kolaborasi seluruh pihak, ini akan mempercepat dan mengakselerasi masalah masyarakat belum menikmati sambungan listrik," pungkasnya.

Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengakui masih cukup banyak warga Kabupaten Cianjur, terutama di daerah pelosok yang belum menikmati sambungan listrik. Pemkab Cianjur bersama Pemprov Jabar menyiapkan berbagai solusi agar bisa mengatasi permasalahan tersebut.

"Nanti akan diusulkan anggarannya dari Pemprov Jabar dan dana CSR di perusahaan-perusahaan," kata Herman.

Bagi Herman, penanganan permasalahan kelistrikan yang merupakan bagian program Cianjur Caang dilakukan secara 'keroyokan'. Termasuk berkolaborasi dengan pihak PLN.

"PLN harus dilibatkan. Kita bantu sambungan listriknya tapi tidak nyala, kan percuma," pungkas Herman. (BB/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik