Banjir dan Longsor Porak Porandakan 8 Desa di Palue Kabupaten Sikka

Gabriel Langga
26/2/2022 12:30
Banjir dan Longsor Porak Porandakan 8 Desa di Palue Kabupaten Sikka
Bencana alam memutus akses transportasi di delapan desa, Kecamatan Palue, Kab.Sikka, NTT, Sabtu (26/2)(MI/Gabriel Langga)

HUJAN deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, dalam sepekan terakhir telah memicu banding bandang dan longsor yang memporak-porandakan delapan desa yang ada di Kecamatan Palue.

Banjir ini telah merusakkan Delapan desa yakni Desa Maluriwu, Desa Ladolaka, Desa Tuanggeo, Desa Rokirole, Desa Nitung Lea, Desa Lidi, Desa Kesokoja dan Desa Reruwairere.

Camat Palue Rudolfus Riba saat ditemui mediaindonesia.com, Sabtu (26/2) menuturkan, hujan yang mengguyur Kecamatan Palue sejak 21 Februari sampai dengan 24 Februari 2022 membuat tanaman pangan dan komoditas milik petani setempat hanyut terbawa banjir

Akibat banjir bandang, jelas Camat Palue Rudolfus, membuat jembatan Oje Ubi Kecil rusak berat membuat jalur transportasi macet total. Selain itu, jalan-jalan utama di Kecamatan Palue yang menghubungkan delapan desa itu penuh dengan tumpukan material baik batu besar, pasir dan pohon-pohon besar. Ini berdampak pada akses transportasi antar desa sampai saat berita ini ditulis masih terputus.

"Banyak jalan utama terputus dan jalanan penuh material batu-batu besar akibat longsoran. Jembatan-jembatan juga rusak parah bahkan ada yang terputus. Tanaman pangan dan komoditas juga tersapu banjir. Ada juga beberapa rumah warga yang rusak.  Delapan desa di Kecamatan Palue semuanya terdampak," papar Rudolfus.

Ia mengaku saat ini sudah mendata kerusakan-kerusakan yang tersebar di delapan desa yang ada di Kecamatan Palue. Sampai saat ini juga, kata Camat Palue, aktivitas masyarakat menjadi lumpuh total. Kini, masyarakat harus berjalan kaki dan barang-barangnyavharus dipikul oleh warga.

"Semua aktivitas masyarakat lumpuh total. Kendaraan roda dua dan empatvsaat ini tidak bisa lewat karena jalan dan jembatan terputus. Masyarakatvsaat ini hanya bisa jalan kaki," ujar dia.

Pihaknya sudah mengirimkan surat ke BPBD Kabupaten Sikka agar bisa mengirimkan sejumlah alat berat sehingga bisa membersihkan jalan-jalan yang menghubungkan delapan desa ini. "Kita sudah kirimkan surat ke BPBD Kabupaten Sikka. Kita harap bisa direspon cepat. Kalau tidak maka aktivitas masyarakatnya lumpuh total. Mau tidak mau, kita harus berjalan kaki untuk
sementara," ujar Camat Palue.  (OL-13)

Baca Juga: Pemkab Pasaman Barat Tetapkan Tanggap Darurat hingga 10 Maret



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya