Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
Pemerintah Provinsi Banten sudah menyelesaikan sejumlah pekerjaan penanganan dampak bencana alam banjir dan tanah longsor, yang terjadi beberapa tahun lalu. Bencana itug merusak berbagai infrastruktur di ruas Cipanas-Ciberang, Kabupaten Lebak.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banten mencatat ada beberapa jenis pekerjaan yang dilakukan oleh satu kontraktor di wilayah tersebut. Di antaranya pekerjaan jembatan di tujuh titik,
penanganan longsoran di delapan titik dan pekerjaan perbaikan jalan di 11 titik.
Kepala Dinas PUPR Arlan Marzan mengungkapkan, pembangunan rehabilitasi jalan dan jembatan Cipanas-Ciberang- Gunung Luhur menelan anggaran sebesar Rp123 miliar lebih.
"Saat ini kondisinya sudah selesai 100%. Proses administrasinya
sudah diserahkan dari pihak kontraktor kepada kami," katanya, Kamis
(24/2).
Untuk titik Jembatan yang diperbaiki itu meliput jembatan di Kampung
Cipangairan, Cilangke, Ciparumpung, Citagogag, Cinyiru, Cirakal, dan
Ciberang. Sedangkan untuk ruas jalan di Kampung Bujal, Tanjung Jengkol,
Ciparumpung, Jaha, Citagogag, Cinyiru, Cinyiru Satu, Cinyiru Dua,
Cikarakal, Muara dan kampung Ciberang.
Sementara untuk titik longsor berada di Kampung Bujal, Banjar, Tanjung Jengkol, Ciparumpung, Citagogag, Cinyiru, Cinyiru Satu, dan Cinyiru Dua.
Arlan mengakui dalam pelaksanaan semua pekerjaan terjadi keterlambatan. Pasalnya, faktor cuaca di lokasi proyek yang tidak
menentu.
"Namun administrasi penyelesaian pekerjaan sudah disesuaikan dengan aturan perundang-undangan yang berlaku," ujarnya.
Mengingat kondisi di sejumlah lokasi rawan tanah longsor, lanjut Arlan,
kontruksi desain bangunan yang dibuat dipastikan sudah berdasarkan
penelitian dan kajian supaya tahan longsor serta gempa, dan bisa digunakan sampai 50 tahun ke depan.
"Kalau untuk longsor-longsor yang bersifat material jatuhan dari tebing itu akan ditangani dengan anggaran perawatan rutin. Karena memang kondisi di sana susah juga untuk menghindari tanah longsor, karena material tanah itu akan pasti ada yang jatuh," jelasnya.
Secara keseluruhan panjang ruas jalan Cipanas-Gunung Luhur itu mencapai 59 kilometer. Sebagian besar ruas jalannya saat ini sudah dalam kondisi mantap. Hanya saja masih ada sekitar 7 kilometer lagi yang dalam proses.
"Insya Allah tahun ini akan selesai semua, karena anggarannya sudah
disiapkan" ucapnya.
Terkait dengan Jembatan Bogeg, Arlan memastikan pada 28 Februari
2022 sudah selesai 100%. Selanjutnya, pemprov akan merevitalisasi jembatan lama, karena akan tetap difungsikan dan tidak dibongkar.
"Kita akan desain ulang agar selaras dengan jembatan baru. Targetnya pada 20 Maret 2022 sudah selesai," katanya.
Dari semua proses pembangunan yang dilakukan pemprov di bawah kepemimpinan Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) dan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy itu, rencananya akan dilakukan peresmian secara serentak pada 26 Maret 2022.
Selain pembangunan sejumlah proyek itu, juga akan diresmikan
pembangunan mega proyek Banten Internasional Stadium (BIS). (N-2)
DPD RI masih menghadapi kesenjangan yang lebar baik dalam hal kapasitas SDM, infrastruktur, maupun regulasi digital.
PingCAP mengumumkan perluasan kolaborasi strategis dengan Microsoft. Langkah itu dilakukan untuk mempercepat adopsi infrastruktur data modern
Kedaulatan ekonomi digital Indonesia semakin penting di tengah laju digitalisasi dan ketidakpastian global.
Kegiatan preservasi jalan bukan hanya tambal sulam, melainkan langkah jangka panjang menjaga kualitas infrastruktur.
Kawasan komersial baru di Serpong Selatan dorong pertumbuhan ekonomi lokal dan perkuat infrastruktur wilayah penyangga Jakarta.
Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dinilai tengah menggeser paradigma Proyek Strategis Nasional (PSN) dari dominasi infrastruktur fisik ke arah pembangunan kesejahteraan sosial.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved