Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SOLIDARITAS Aksi Masyarakat Militan Antiradikalisme dan Intoleransi (SAMMARI) menegaskan akan jadi garda terdepan dalam menghadapi ancaman disintegrasi demi menjaga tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dewan Pembina SAMMARI, Inspektur Jenderal (Purn) Anton Charliyan mengatakan, pihaknya siap menghadapi siapa pun yang mengganggu keutuhan bangsa.
Bukan tanpa alasan, menurut Anton dan SAMMARI, saat ini ada ancaman nyata terhadap keutuhan bangsa, yakni gerakan-gerakan dari kelompok yang berbasis pada paham radikalisme dan intoleransi.
"Mereka adalah kelompok-kelompok yang berpaham radikal dan intoleran," ujar mantan Kapolda Jabar itu, Rabu (23/2).
Menurut Anton, bebagai kegaduhan di media sosial dan berita media massa
merupakan ulah kelompok-kelompok tersebut. "Ada yang ingin mengulingkan
Pak Jokowi sebagai pemerintah sah, ada yang ingin mendirikan khilafah,
dan macam-macam lagi," kata pria kelahiran Tasikmalaya itu.
Kepada orang-orang atau kelompok-kelompok yang ia sebut biang kegaduhan
itu, Anton mengingatkan agar segera insyaf dan menghentikan upaya-upaya
menggiring masyarakat ke dalam pertikaian dan perpecahan. Jika tidak, semua kelompok nasionalis yang tergabung dalam SAMMARI akan bergerak.
"Perlu diingat, masih banyak rakyat yang benar-benar cinta NKRI," ungkapnya.
SAMMARI, kata Anton, tak akan membiarkan Tanah Air dijadikan
tempat bernaung orang-orang radikal dan intoleran, apalagi sampai
dikuasi.
Apel nasional
Masih di lokasi yang sama, salah seorang tokoh SAMMARI, Budi Hermansyah
mengungkapkan, sejatinya hari ini dia dan rekan-rekannnya akan menggelar apel nasional yang melibatkan ribuan massa dari berbagai elemen bangsa.
"Aksi ini bertujuan untuk unjuk kekuatan dan melakukan gerakan moral
mengajak masyarakat agar sadar akan pentingnya melawan kelompok-kelompok radikal dan intoleran demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," tuturnya.
Tapi, pihaknya menghargai program PPKM yang sedang dijalankan pemerintah. Atas pertimbangan itu, Apel Nasional Bandung Lautan
Iket, Bandung Lautan Pangsi, Bandung Lautan Santri diundur sampai
pemerintah mencabut aturan PPKM.
Sejatinya, kata dia, apel nasional itu akan digelar hari ini di Monumen
Perjuangan Rakyat Jawa Barat. "Tadinya akan ada 10.000 orang yang hadir. Baik dari kalangan agama, kalangan budayawan, akademisi dan masyarakat umum," kata Budi yang juga merupakan Ketua Panitia Apel Nasional itu. (N-2)
Semangat persatuan yang dibangun harus benar-benar mampu diwujudkan dan dipraktikkan dalam keseharian masyarakat.
INDONESIA mencatatkan nihil kasus serangan terorisme sejak tahun 2023 hingga saat ini, pertengahan tahun 2025. Hal itu disebut berkat peran dari berbagai pihak.
PAKAR terorisme Solahudin menyebut Indonesia saat ini berada di era terbaik dalam penanganan terorisme berkat strategi kolaboratif antara soft approach dan hard approach.
Pencegahan tidak hanya dilakukan dari sisi keamanan tapi juga harus bisa memanfaatkan teknologi IT
Gubernur Khofifah dan BNPT RI berkomitmen tanamkan moderasi beragama sejak dini di sekolah untuk cegah radikalisme. Jatim perkuat sinergi pusat-daerah.
BADAN Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Komisi XIII DPR RI terus memperkuat upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved