Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Seorang Warga Tewas Akibat Banjir dan Longsor di Sukabumi

Ferdian Ananda Majni
19/2/2022 07:00
Seorang Warga Tewas Akibat Banjir dan Longsor di Sukabumi
Relawan membersihkan lumpur usai banjir di Kampung Tugu, Baros, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (18/2).(ANTARA/Iman Firmansyah)

SEORANG warga dilaporkan tewas dan satu lainnya luka-luka terdampak bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (17/2). 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi melaporkan peristiwa itu terjadi setelah hujan turun dengan intensitas tinggi disertai kondisi tanah yang labil.

"Hasil kaji cepat tim BPBD Kabupaten Sukabumi, per Jumat (18/2), wilayah yang terdampak banjir telah mencakup 19 kelurahan yang tersebar di 7 kecamatan," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan resmi, Sabtu (19/2).

Baca juga: 64 Lokasi di Kota Sukabumi Diterjang Bencana

Adapun wilayah yang terdampak tersebut meliputi Kelurahan Baros, Kelurahan Jayaraksa, dan Kelurahan Jaya Mekar di Kecamatan Baros. Kemudian Kelurahan Cibeureum Hilir, Kelurahan Babakan, Kelurahan Limusnunggal, dan Kelurahan Sindangpalay di Kecamatan Cibeureum. Selanjutnya, Kelurahan Nanggeleng, Kelurahan Citamiang, dan Kelurahan Cikondang di Kecamatan Citamiang.

Berikutnya Kelurahan Subangjaya, Kelurahan Cisarua, Kelurahan Selabatu, dan Kelurahan Kebonjati di Kecamatan Cikole. Adapun Kelurahan Sriwidari di Kecamatan Gunung Puyuh, Kelurahan Cipanengah dan Kelurahan Cikundul di Kecamatan Lembursitu. Selanjutnya juga di Kelurahan Benteng dan Kelurahan Sukakarya di Kecamatan Warudoyong.

Beberapa rumah warga, fasilitas umum dan areal persawahan yang terdampak banjir masih dalam proses pendataan di lapangan. 

Tim BPBD Kabupaten Sukabumi, saat ini, terus mengutamakan upaya penyelamatan warga terdampak dan mengevakuasinya ke lokasi yang telah ditentukan.

"BPBD Kabupaten Sukabumi juga terus berkoordinasi dengan lintas instansi gabungan seperti TNI, Polri, pemerintah kecamatan, dinas terkait dan relawan serta masyarakat," sebutnya.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini cuaca yang menyatakan bahwa hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi hingga Minggu (20/2).

"Kondisi cuaca tersebut diprakirakan terjadi pada siang hari pukul 13.00 WIB hingga malam hari pukul 19.00 WIB," ujarnya.

Menyikapi adanya informasi prakiraan cuaca tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada pemerintah daerah setempat bersama segenap unsur terkait hingga masyarakat agar meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi adanya potensi bencana hidrometeorologi dengan melakukan langkah-langkah mitigasi dan pencegahan, seperti pemantauan dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan sampah maupun material lain yang dapat menyumbat aliran air, monitoring kondisi tanggul, jalan dan jembatan hingga pemantauan debit air saat terjadi hujan lebat.

"Jika hujan lebat terjadi menerus hingga lebih dari 1 jam dan jarak pandang kurang dari 50 meter, maka masyarakat di sekitar lereng tebing atau sepanjang daerah aliran sungai agar evakuasi sementara hingga 1-2 jam setelah hujan berhenti," pungkasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya