Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MERESPON peningkatan kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus, pemkab setempat mulai mempersiapkan penanganan secara maksimal. Pemkab Kudus menyampaikan tempat isolasi terpusat (isoter) di Rusunawa Bakalankrapyak siap digunakan.
Dalam kunjunganya Bupati Kudus Hartopo di lokasi rusunawa bersama Kepala Dinas PKPLH Kudus Agung Karyanto, Plh. Kepala Dinas Kesehatan dr. Andini Aridewi, dan Asisten I Sekda Kudus Agus Budi Satriyo, Rabu (16/2/2022). Hartopo menyebut Rusunawa Bakalankrapyak telah siap menampung Orang Tanpa Gejala (OTG) dan gejala ringan Covid-19.
Kesiapan yang tergolong cepat tersebut tak lepas dari pengalaman Pemkab Kudus menangani lonjakan kasus Covid-19 varian Delta. Sarpras dan petugas juga telah disiagakan. Persiapan tersebut juga menindaklanjuti arahan Presiden RI, Menko Marves dan imbauan dari Gubernur Jateng.
"Kami sudah pernah menangani lonjakan kasus Covid-19. Maka kami mempersiapkan lebih maksimal. Petugasnya sama dan fasilitas juga telah mumpuni," kata Hartopo usai kunjunganya di Rusunawa.
Rusunawa Bakalankrapyak dapat menampung hingga 170 pasien. Poli juga disediakan untuk observasi pasien terkonfirmasi Covid-19 yang memiliki gejala. Keputusan terkait melakukan isoter atau dirujuk ke rumah sakit diketahui dari pemeriksaan poli. Fasilitas berupa kipas angin dan satu galon air mineral akan ditambahkan ke setiap kamar.
"Di rusunawa kalau dimaksimalkan bisa menampung 170an pasien. Kami juga melengkapi dengan berbagai fasilitas tambahan untuk kenyamanan pasien isoter," tuturnya.
Tak hanya di Rusunawa, beberapa rumah sakit menyiapkan tempat isoter untuk menampung pasien Covid-19 OTG. Hartopo menjelaskan Rumah Sakit Mardi Rahayu menyiapkan Griya Esther untuk isoter, Rumah Sakit Aisyiyah melalui Muhammadiyah menyiapkan isoter khusus. Sebagian besar desa juga telah menyiapkan tempat untuk isoter. Pihaknya mendorong instansi lainnya seperti
perusahaan memiliki isoter untuk menampung pegawai atau masyarakat setempat yang OTG atau bergejala ringan.
"Semua perusahaan paling tidak memiliki shelter internal untuk pegawai yang OTG dan bergejala ringan," jelasnya.
Sementara itu, bupati meminta agar pasien yang melaksanakan isolasi mandiri (isoman) di rumah harus diverifikasi. Apabila tidak terpisah dengan anggota keluarga yang negotif Covid-19, harus segera dipindahkan ke tempat isoter. Sehingga virus tak menyebar ke anggota keluarga lainnya. Seperti yang diketahui, saat ini sebagian besar Covid-19 tertular melalui klaster
keluarga.
"Yang isoman akan kami verifikasi dulu. Kalau sudah sesuai ya nggak apa-apa. Kalau yang tidak sesuai langsung dipindahkan ke isoter," pungkasnya. (OL-13)
Baca Juga: Polisi Diam Saja, Warga Pidie Siapkan Perang Lawan Penambang Ilegal
Pembukaan lokasi isolasi terkendali baru dilakukan ketika lokasi isolasi saat ini hampir penuh. Misalnya, Rusun Nagrak yang difungsikan ketika keterisian RSDC Wisma Atlet mencapai 80%.
Hingga saat ini, tingkat keterisian lokasi isolasi terkendali di Rusun Nagrak, Cilincing, sudah mencapai 1.510 pasien covid-19.
Sebelumnya, Anies telah menyulap Rusun Nagrak, Jakarta Utara dan Rusun Pasar Rumput untuk dijadikan lokasi isolasi terkendali untuk membantu RSDC Wisma Atlet
Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar mengatakan saat ini disiapkan tiga ruangan khusus untuk penampungan pasien OTG covid-19 di Kantor Pemkot Jaktim.
“Dalam rangka layanan karantina OTG dengan gejala ringan Covid-19, terutama bagi rumahnya yang kurang representatif. Untuk sementara yang sudah dibuka 233 bed,”
Pemprov DKI Jakarta menyiapkan empat lokasi yakni Graha Wisata TMII, Graha Wisata Ragunan, Rusun Nagrak, dan Rusun Pasar Rumput yang sebentar lagi akan dioperasikan.
“Harus selektif. Harus ada skala prioritas, harus ada suatu peraturan. Tolong dikoordinasikan dengan Biro Hukum dan Dinas Kesehatan,”
Harus dipastikan perawatan dan pelayanan yang diterima masyarakat berjalan dengan baik.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengimbau kepada warga yang terpapar virus Covid-19 khususnya dengan riwayat komorbid untuk menjalani perawatan di lokasi isolasi terpusat.
Mintoro kemudian mengajak masyarakat agar tidak sungkan dirawat di Wisma Atlet Kemayoran, khususnya mereka yang tidak memiliki tempat ideal untuk isolasi mandiri.
TANGGAL 31 Maret 2023 menjadi hari bersejarah bagi RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Juga tidak terlupakan bagi pasien pertama rumah sakit tersebut.
Hal ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut arahan Wali Kota Denpasar untuk mendukung wajib isoter sebagai upaya memutus penularan Covid-19 di Kota Denpasar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved