Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pemkab Kudus Antisipasi Gelombang Tiga Pandemi Covid-19

Jamaah
16/2/2022 21:52
Pemkab Kudus Antisipasi Gelombang Tiga Pandemi Covid-19
Ruang perawatan pasien Covid-19.(ANTARA)

PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Kudus, Jawa Tengah mengambil langkah antisipatif menghadapi gelombang ketiga pandemi Covid-19. Salah satunya dengan meningkatkan sarana dan prasana rumah-rumah sakit yang ada.

Hal itu diungkapkan Bupati Hartopo saat meninjau rumah sakit rujukan Covid-19 di Kudus, Rabu (16/2). Peninjauan dilakukan Bupati bersama Kapolres Kudus AKB Wiraga Dimas Tama dan Dandim 0722/Kudus Letkol Kav. Indarto serta jajaran Forkompinda Kudus.

"Kami merespon peningkatan kasus Covid-19 di Kudus. Rumah sakit telah mempersiapkan dengan baik. Kebanyakan yang dirawat di sini memang usia rentan atau punya komorbid," kata Hartopo usai sidak di RS Mardirahayu, Kudus.

Meski tren kasus Covid-19 di Kudus meningkat, kebanyakan pasien hanya mengalami gejala ringan dan menjalani isolasi terpusat (isoter) dan atau isolasi mandiri (isoman). Sementara itu, pasien Covid-19 di rumah sakit didominasi usia rentan, lansia, atau mempunyai komorbid.

Lebih jauh, Bupati mengatakan telah meminta rumah sakit telah menyiapkan rencana strategis dalam antisipasi lonjakan kasus Covid-19. Hartopo menjelaskan saat ini, dua rumah sakit rujukan Covid-19 di Kudus, yaitu RS Mardirahayu dan RS RSUD dr.Loekmono Hadi masih mampu menampung pasien Covid-19.

Saat ii, BOR RSUD dr.Loekmono Hadi sekitar 43 persen. Pihak rumah sakit telah mempersiapkan 87 ruang pasien covid-19 yang terdiri dari 79 ruang isolasi dan 8 ruang ICU. Jumlah ruang perawatan bisa ditambah sampai 120 apabila diperlukan.

Sedangkan BOR RS Mardi Rahayu mencapai 25 persen. Pihak RS Mardi Rahayu mempersiapkan 127 ruang isolasi dan 30 di antaranya ruang ICU. Hartopo juga mengungkapkan RS Mardi Rahayu memiliki ruang isolasi terpusat yang saat ini telah terisi 30 orang. Kebanyakan dari mereka adalah tenaga kesehatan dari rumah sakit.

"Kalau di sini keterisiannya hanya 25 persen. Semua yang dirawat punya penyakit penyerta yang harus segera ditangani. Di sini juga ada isoter yang saat ini dihuni sekitar 30 nakes RS Mardi Rahayu," ucapnya.

Direktur Rumah Sakit Mardirahayu Kudus dr. Pujianto menambahkan dari pengalaman lonjakan kasus Covid-19 sebelumnya, skema yang dilakukan tak jauh berbeda dari kondisi sebelumnya yang sempat meluaskan ruang isolasi menjadi 139 tempat tidur, 34 diantaranya dapat digunakan untuk ruang isolasi ICU. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya