Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Ini Alasan Bupati Karanganyar Bilang Covid-19 Tidak Ada Lagi

Widjajadi
16/2/2022 16:05
Ini Alasan Bupati Karanganyar Bilang Covid-19 Tidak Ada Lagi
Bupati Karanganyar, Juliyatmono(MI/Widjajadi)

BUPATI  Karanganyar, Juliyatmono lagi lagi bikin heboh, terkait dengan viralnya pidato di sebuah hajatan, yang berpesan agar warganya menganggap virus Covid-19 dan varian Omikron sudah tidak ada lagi.

Terkait hal viral yang menjadi polemik itu, Juliyatmono tidak terlalu merisaukan. "Jangan salah mengartikan, itu menjadi berkesan kurang cerdas ya," kata Juliyatmono ketika dimintai komentar, Rabu (16/2).

Dia menjelaskan ada banyak cara dalam menyemangati warga Karanganyar untuk patuh dan waspada terhadap wabah atau pandemi Covid-19 yang memunculkan banyak varian virus selama lebih dua tahun ini.

Ia mengaku, hampir mendekati akhir pekan, ia sering mendapatkan undangan hajatan warga. Dan itu menjadi kesempatan  memberikan pesan pesan, terkat wabah Covid yang belum sirna, namun dengan banyak cara

"Ya metodologinya disesuaikan dengan sikon. Ya ini agar pesan efektif dan tidak mencekam, dan larut hingga mengganggu psikis warga, karena cara berpikir. Jadi bagaimana cara menyemangati disesuaikan dengan sikon," ungkapnya.

baca juga: Terjangkit Covid-19 Delapan SMA di Palu Ditutup

Dengan bahasa sederhana, ia memberikan pengingatan warga agar tidak ketakutan menghadapi wabah yang menyebar dan memunculkan banyak korban, dengan tetap perilaku menjaga kesehatan keseharian di lingkungan terkecil, dan taat prokes.

Salah satunya adalah mengosongkan pikiran masyarakat perdesaan bahwa tidak ada lagi Covid-19. "Ini karena sumbernya adalah pikiran. Ayo berlatih tidak ada muatan Covid-19 yang ada.Tapi tetap harus semangat disiplin jaga kesehatan dan taat prokes," lanjutnya.

Ia mengajak masyarakat tidak panik, namun tetap waspada dan disiplin prokes. Juga diuraikan bahwa pemerintah telah punya banyak pengalaman selama dua tahun wabah yang belum hilang.

"Begitu pula soal gejala pilek yang menjadi pemicu varian Omicron, saya katakan kalau sedang mengalami itu ya banyak di rumah, makan yang banyak, tetap bermasker. Dan setelah sehat baru berkegiatan di luar dan tetap prokes. Dan itu banyak bahasa, tergantung siapa yang saya hadapi," imbuh politisi Partai Golkar ini.

Terkait Omicron, ia katakan dengan isoman, kalau pikiran enjoy bahwa tidak ada covid, akan mempercepat kesembuhan dan pemulihan. Karena itu, ia berharap bahwa yang disampaikan tidak dipelintir, seolah ia mengajak warganya untuk tidak lagi percaya adanya Covid-19 berikut varian Omikron.

Video viral berdurasi satu menit 30 detik yang diunggah Selasa (15/2) menjadi viral karena bupati mengingatkan warganya untuk menjaga kesehatan namun di sisi lain meminta warga menganggap varian Omikron dan  Covid-19 sudah tidak ada.

"Ya yang penting dijaga awake dhewe-dhewe ngono wae ya. Ora usah nggagas Omikron apa nggagas Covid anggepen wis ora enek ngono ya (Yang penting dijaga sendiri-sendiri begitu saja ya. Tidak usah memikirkan Omikron ataupun Covid, anggap saja sudah tidak ada, begitu ya)," ujarnya seperti dikutip dalam video.

"Mung nggo patut-patut ya nganggo masker ngono wae ya. Jadi insyaallah karena Omikron ki mung kaya pilek-pilek biasa, ora sah wedi-wedi (Buat patut pakailah masker, gitu saja. Jadi insya Allah karena Omikron ini hanya seperti pilek biasa, tidak perlu takut-takut)," tambahnya.

Juliyatmono menyampaikan jika ada warga yang mengalami gejala flu tidak perlu tergesa-gesa untuk periksa, namun cukup beristirahat di rumah setidaknya tiga hari.

"Wis ora usah ngapa-ngapa, mengko nek enek sing pilek neng ngomah rasah diperiksa sik, ora usah periksa nyang ngendi-ngendi sik ya. Neng ngomah ngono wae mengko telung dina madhang wareg, nduwe dhuwit, sehat (Tidak perlu kenapa-kenapa. Kalau pilek di rumah saja tidak perlu periksa dulu. Tidak perlu periksa kemana-mana ya. Di rumah saja selama tiga hari, makan kenyang, punya uang, sehat)," ujar Bupati Karanganyar. (N-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya