Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Siswa SD Meninggal Dunia Tenggelam di Kubangan Bekas Galian Pasir

Kristiadi
11/2/2022 15:12
Siswa SD Meninggal Dunia Tenggelam di Kubangan Bekas Galian Pasir
Ilustrasi.(DOK MI.)

SA, 11, seorang pelajar sekolah dasar sekaligus warga Perum Griya Priangan Lestari, Kelurahan Sukalaksana, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, tenggelam di kubangan bekas galian pasir. Kejadian itu pada Rabu (9/2) di kubangan bekas galian pasir di Gunung Peuti, Kampung Cibeureum II.

Kapolsek Indihiang Polres Tasikmalaya Kota Komisaris Didik Rohim mengatakan, pihaknya telah mendapatkan informasi dari masyarakat tentang musibah itu. Setelah mendatangi lokasi, warga setempat sudah melakukan evakuasi tetapi nyawanya tidak tertolong.

"Korban tenggelam saat berenang bersama dua temannya di kubangan bekas galian pasir dengan kedalaman 3 meter. Akan tetapi, awalnya korban mengajak temannya berenang ke bagian tengah kubangan, tetapi temannya itu menolak. Sesaat kemudian korban tak bisa berenang hingga tenggelam di dalam galian bekas pasir dan ditemukan meninggal dunia," katanya, Jumat (11/2/2022).

Ia mengatakan, setelah temannya tenggelam, kedua temannya mencari pertolongan warga dan beberapa orang akhirnya menemukan korban di kubangan dalam keadaan telentang. Korban juga sempat dilarikan warga ke Puskesmas Sukalaksana tetapi ketika hendak dirujuk ke rumah sakit terdekat nyawanya tak tertolong dan langsung dibawa ke rumahnya.

"Untuk menghindari kejadian serupa terjadi, kami mengimbau kepada para orangtua agar mengawasi anak-anaknya terutama berada di luar lingkungan dan tidak mengizinkan bermain atau berenang ke bekas galian pasir. Sekarang masih musim hujan. Lebih baik orangtua mengawasi mereka selama di luar rumah," ujarnya.

Baca juga: Napi LP Cebongan Melarikan Diri Dibantu Teman Wanita

Pihaknya juga mengajak kerja sama kepada RT, RW, tokoh masyarakat, dan pemuda di wilayah tersebut supaya mengawasi warganya dari kubangan galian pasir itu. "Masih berbahaya," pungkasnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik