Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Cianjur Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19

Benny Bastiandy
04/2/2022 17:18
Cianjur Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19
Ilustrasi(DOK MI)

KABUPATEN Cianjur, Jawa Barat, waspada terjadinya lagi potensi lonjakan kasus covid-19, terutama varian Omikron. Berbagai langkah antisipasi dilakukan dengan berpatokan pengalaman penanganan saat terjadi gelombang kedua covid-19.

"Kita sudah punya pengalaman saat melonjaknya kasus varian Delta, bagaimana repotnya menghadapi situasi waktu itu. Bahkan waktu itu Sarana kesehatan sudah kewalahan. Kondisi saat itu menjadi evaluasi bagi kita menghadapi ancaman-ancaman selanjutnya," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Cianjur, Cecep Alamsyah, kepada Media Indonesia, Jumat (4/2).

Situasi saat itu mulai terjadi saat ini. Kasus baru covid-19 beserta variannya mulai menularkan kepada masyarakat.

"Bahkan kan para ahli mengatakan, di Indonesia sudah masuk gelombang ketiga. Diprediksi puncaknya terjadi Februari ini," sebut Cecep.

Bagi Pemkab Cianjur, kondisi saat ini tentu harus disikapi dengan melakukan upaya dini agar kasusnya tidak melonjak seperti saat terjadi gelombang kedua. Apalagi, kabarnya penyebaran varian Omikron bisa lebih cepat dibanding varian Delta.

"Informasinya varian Omikron ini tidak separah Delta. Tapi harus kita waspadai karena buktinya ada yang meninggal dunia juga," tegas Cecep.

Upaya yang sudah dilakukan Pemkab Cianjur saat ini yakni dengan mengeluarkan Surat Edaran Bupati. Surat itu menekankan perlunya dilakukan berbagai pembatasan-pembatasan aktivitas dengan tujuan memutus transmisi lokal penyebarannya.

"Jadi kami sudah memulai membatasi aktivitas-aktivitas yang berpotensi kepada penularan. Misalnya rapat yang melibatkan orang banyak kita pending dulu atau melalui zoom. Kemudian juga kantor-kantor (pemerintahan) diberlakukan WFH (work from home) 50%," bebernya.

Karena itu, Cecep meminta semua elemen bisa ikut berpartisipasi memantau penerapan surat edaran tersebut. Artinya, sejauh mana sektor-sektor yang dibatasi aktivitasnya itu menerapkan aturan agar di Kabupaten Cianjur tidak terjadi lonjakan kasus covid-19 dan variannya.

"Nanti kalau misalnya ada yang belum menerapkan, kita akan mengingatkan kembali bahwa tidak boleh lengah. Saat merebak varian Delta harus jadi pengalaman. Itu sangat luar biasa karena banyak juga kawan-kawan ASN yang meninggal dunia," pungkasnya.

Berdasarkan data covid19.cianjurkab.go.id, hingga Kamis (3/2), jumlah pasien konfirmasi yang masih menjalani isolasi di Kabupaten Cianjur sebanyak 102 orang. Secara keseluruhan, jumlah pasien konfirmasi covid-19 terdata sebanyak 11.041 orang. Dari jumlah tersebut, 10.738 orang dinyatakan sembuh dan 201 orang meninggal dunia. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya