SEKDA DIY Kadarmanta Baskara Aji menyebut sebanyak 1.838 PKL yang berjualan di Malioboro akan dipindahkan. Pihaknya pun menjamin, tidak akan ada lagi PKL yang berjualan di Malioboro.
"Kami jamin tidak akan ada pedagang (kaki lima) baru di Malioboro. Ini saya pastikan tidak ada. Petugas di lapangan, baik Satpol PP maupun Jogoboro, akan dimaksimalkan untuk melakukan pemantauan," papar Kadarmanta, Rabu (26/1).
Ia menyatakan, relokasi PKL Malioboro paling tepat dilakukan sebelum libur lebaran. Pasalnya, saat libur lebaran para wisatawan akan banyak yang datang melihat dan merasakan suasana baru Malioboro termasuk mengunjungi tempat relokasi PKL Malioboro. "Kami sudah memikirkan agar tempat relokasi PKL Malioboro ramai," kata dia.
Misalnya, pengunjung Malioboro dapat masuk melalui sisi Timur (Jalan Mataram) di bekas lahan eks gedung Dinas Pariwisata DIY (Teras Malioboro 2). Pertunjukan musik langsung (live music) juga bisa digelar untuk menarik para wisatawan berkunjung.
Sebelumnya, Ketua Paguyuban PKL Tri Dharma, Rudiyarto menyampaikan, sosialisasi konsep besar relokasi PKL sudah dimulai dari 2014. Para PKL, aku dia, pada dasarnya bisa menerima pemindahan tersebut.
"Mereka berharap relokasi dilakukan terhadap semua pedagang tanpa terkecuali dan lokasi sebelumnya tidak digunakan oleh pedagang-pedagang baru, pemilik toko, atau pemodal besar," papar dia.
Tempat relokasi juga diharapkan memiliki kelayakan usaha, daya tampung, mampu menunjang keberlanjutan usaha, dan didukung promosi oleh pemerintah, sehingga kegiatan ekonomi bisa tetap berlanjut, bahkan meningkat lebih baik. "Mudah-mudahan ini memang untuk kebaikan kita, dan untuk kita bisa lebih baik mengenai legalitas, kepastian usaha, dan sebagainya," kata Rudiyarto.
Ia berharap relokasi dapat mewujudkan lapak dan usaha yang lebih baik sehingga mampu mendorong peningkatan jumlah kunjungan wisatawan di Malioboro.
Ketua Paguyuban PKL Malioboro Pelmani, Slamet Santoso mengungkapkan, anggota paguyubannya juga cukup memahami dan bisa menerima untuk berpindah ke tempat yang lebih terjamin legalitasnya. "Kami berharap kepada pemerintah, melalui dinas-dinas terkait, yaitu ada suatu sinergi supaya nanti di tempat yang baru kami bisa mendapat kunjungan oleh banyak wisatawan yang masuk ke Yogyakarta dengan cara memberikan promosi-promosi atau memasarkan kepada wisatawan," ujar Slamet. (OL-15)