Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
BADAN Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan (Sumsel) meminta masyarakat waspada terhadap potensi bencana akibat cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi. Berdasarkan perkiraan cuaca saat ini, potensi hujan petir ada di wilayah OKU, OKU Selatan, Muara Enim, Lahat, Empat Lawang dan Musi Rawas.
Sementara potensi hujan ringan di wilayah OKI, OKU Timur, Pagaralam, Musi Banyuasin, Banyuasin dan Palembang. "Kami minta agar masyarakat mewaspadai potensi hujan sedang-deras yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat pada siang-sore hari di wilayah OKU, OKU Selatan, Muara Enim, Lahat, Empat Lawang dan Musi Rawas," jelas Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG SMB II Palembang Sinta Andayani, Rabu (26/1).
Ia menuturkan dua banjir sebelumnya yakni 25 Desember 2021 dan 17 Januari 2022 diakibatkan hujan deras yang tergolong cuaca ekstrem. Pada 25 Desember tertera di stasiun pemantauan SMB II bahkan curah hujan mencapai 160 mm per 24 jam. Sementara pada 17 Januari 2022 mencapai 41 mm per jam.
"Ini sudah masuk kategori ekstrem, seperti curah hujan pada 25 Desember itu sama saja dengan curah hujan rata-rata satu bulan ditumpahkan dalam satu hari," ujarnya.
Begitu juga yang tanggal 17 Januari 2022, karena jika sudah di atas 20 mm per jam maka sudah masuk kategori ekstrem. Untuk itu, BMKG mengingatkan warga Palembang khususnya, untuk waspada jika terjadi hujan lebat dengan durasi singkat berkisar 1-3 jam dan disertai petir dan angin kencang.
Diakuinya, kejadian ini diperkirakan pengaruh La Nina yang memberikan dampak pada peningkatan curah hujan dalam dua tahun terakhir. BMKG memperkirakan Sumsel kini memasuki masa puncak musim hujan, yang diperkirakan pada Februari-Maret.
"Kami selalu memperbarui data cuaca di Kota Palembang dan daerah lain di Sumsel. Silakan warga mengunjungi website resmi dan laman instagram kami untuk meng-update perkembangan," pungkasnya. (OL-15)
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat beberapa kejadian bencana di pekan kedua bulan Agustus 2025. Data tersebut dihimpun pada periode 11 hingga 12 Agustus 2025
CUACA ekstrem berpotensi di sejumlah daerah di Jawa Tengah, Senin (12/8), hujan ringan hingga lebat mengguyur sebagian besar daerah sehingga diminta warga untuk waspada
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk udara kabur, cerah berawan, berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang
Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah masih berlangsung dengan ketinggian 1,25-3,5 meter sehingga cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran.
Gelombang tinggi di perairan tersebut cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang, kapal barang dan penumpang.
CUACA ekstrem tak hanya menjadi ancaman di musim penghujan. Dalam beberapa hari terakhir, hujan deras hingga ekstrem kembali mengguyur sejumlah wilayah di Tanah Air,
Ke-65 titik itu tersebar di 28 desa/kelurahan yang ada di 11 kecamatan. 33 di antaranya adalah bencana banjir, 15 bencana longsor dan 17 titik bencana angin kencang.
BMKG mengimbau warga di sembilan kabupaten/kota di Sulawesi Utara mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi hingga 12 Agustus 2025.
KOTA Sukabumi, Jawa Barat, kembali diterjang bencana hidrometeorologi, Sabtu (9/8) malam.
BNPB mengimbau BPBD agar memantau kondisi muka air sungai dan wilayah tebing curam di saat hujan intentitas tinggi atau berlangsung lebih dari 1 jam.
Solar maksimum merupakan fase siklus 11 tahun aktivitas bintik (sunspot) pada matahari yang diperkirakan terjadi pada Juli ini.
DARI semua kabupaten yang dilanda bencana hidrometeorologi di Sulawesi Selatan, Kabupaten Sinjai, yang terparah, lantaran dikepung angin puting beliung, longsor, dan banjir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved