Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Partai Gelora Jabar Sebut Bangsa Indonesia Besar karena Keberagaman

Bayu Anggoro
19/1/2022 22:35
Partai Gelora Jabar Sebut Bangsa Indonesia Besar karena Keberagaman
Ketua Partai Gelora Jawa Barat Haris Yuliana(MI/DEPI GUNAWAN)


KETUA DPW Partai Gelora Jawa Barat Haris Yuliana menyesalkan
pernyataan anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDIP, Arteria Dahlan yang meminta Kejati Jabar dipecat gegara berbicara bahasa Sunda dalam sebuah rapat.

Menurut Haris, pernyataan Arteria Dahlan bukan hanya sekedar menyinggung suku Sunda. Pernyataan Arteria membuat kampanye tentang toleransi menjadi sia-sia. "Seorang wakil rakyat terus-terusan mempermasalahkan perbedaan, baik itu agama, bahasa dan suku bangsa."

Kasus ini, lanjutnya, bukan hanya masalah ketersinggungan tentang orang Sunda. "Namun jauh dari itu pernyataan Arteria ini bisa memicu isu  disintegrasi bangsa," ujar Haris di Bandung, Rabu (19/1).

Seharusnya, Haris menjelaskan Arteria Dahlan bangga karena para
pejabat di Indonesia masih menggunakan bahasa kedaerahan meski dalam
forum resmi.

"Kita ini dibesarkan atas keragaman. Kita akan menjadi bangsa besar dan
berwibawa di dunia global dengan modal keragaman ini," katanya.

Menurut Haris, di tengah gempuran globalisasi, justru bahasa daerah
jangan pernah dilupakan. Bahasa daerah sudah semestinya selalu dikampanyekan, baik itu diacara resmi atau pun tidak.

"Perbedaan bangsa kita dengan daerah lain adalah bangsa kita punya
keunikan. Meski banyak perbedaan dari segi budaya ban bahasa, namun
tetap satu tujuan. Yang paling penting menghargai satu sama lain,"
jelasnya.

Demi kepentingan apapun, lanjut Haris jangan ada lagi yang mengobok-obok  keberagaman bangsa Indonesia.

"Siapa pun tidak boleh mengganggu keutuhan bangsa ini dengan isu ego
sektoral yg hanya mementingkan kepentingan politik satu pihak saja,"
katanya.

Ia pun menegaskan jngan karena saat ini sedang berkuasa lalu seenaknya memberikan pernyataan tanpa memikirkan akibat dari pernyataan tersebut. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya