Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
NOVI masih duduk di bangku sekolah dasar. Namun, tidak seperti anak-anak lain yang bisa bermain sesuka hati, setiap hari gadis kecil asal Karangasem, Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah, itu, harus bekerja.
Ia dituntut harus mencukupi kebutuhan keluarga, dengan cara berjualan makanan ringan. Itu harus ia lakukan karena sang ibu sakit, sedangkan ayahnya sudah meninggal dunia.
Sejak Desember lalu, Novi harus berkeliling wilayah Karangasem untuk menjual kudapan yang dijual Rp8.000 per bungkus. Hasilnya untuk membeli beras dan kebutuhan lain di rumah.
"Sisanya saya tabung untuk membiayai sekolah, setelah lulus SD, beberapa bulan ke depan," kata Novi, Rabu (5/1).
Kegigihan gadis cilik itu terdengar oleh Kapolsek Laweyan Komisaris Bobby Rachman. Informasi tentang dirinya muncul dari media sosial dan ramai diviralkan warga.
Bobby pun bergerak. Ia mendatangi Novi, saat berjualan di depan Rumah Sakit Mata Surakarta.
"Sebuah perjuangan hidup yang bermartabat dari seorang bocah yang masih duduk di bangku SD. Semestiya kerja yang ia lakoni adalah tanggung jawab orangtua, tapi ayahnya sudah meninggal dan ibunya sakit," ungkap Bobby.
Ia mengakui meski masih bocah, Novi sudah menjadi pejuang hidup yang pantang menyerah.
Karena itu, selaku aparat pengayom masyarakat, Kapolsek Laweyan itu terjun langsung ke lokasi Novi berjualan. Selain memborong semua dagangan sang anak, kapolsek juga menghadiahi satu sepeda angin.
Sepeda yang dilengkapi keranjang itu akan memudahkan Novi memgangkut barang dagangan, dan bisa menjadi alat transportasi ke sekolah.
"Kamu akan lebih ringan dengan memiliki sepeda ini. Bisa bantu angkut dagangan, dan untuk transportasi ke sekolah," kata Bobby kepada Novi.
Anak semata wayang itu hanya bisa berkaca kaca air mata, menerima bantuan ganda ini.
"Sudah dilarisi, masih dibelikan sepeda. Ini sungguh pertolongan dan berkat istimewa bagi saya. Saya tidak mampu membalas dan hanya bisa mengucapkan terima kasih sekali kepada bapak Kapolsek Laweyan," ungkap Novi.
Sepeda angin pun diantar sampai ke rumah Novi. Ia bersama ibunya tinggal di rumah sederhana di lorong sempit salah satu perkampungan padat penduduk.
Semangat Novi mengalahkan rintangan. Ke depan, ia akan semakin siap menghadapi tantangan. (N-2)
Aksi tersebut menuai banyak pujian dari para penonton, sebab tak hanya memberi rasa aman dan nyaman, tapi juga memberi kesan tersendiri.
Ahli kimia Mónica Kräuter dari Simón Bolívar University, Venezuela, mengungkapkan penggunaan gas air mata kedaluwarsa dapat terurai menjadi gas sianida, fosgen, dan nitrogen.
Polisi Inggris yang dikerahkan akan berperan sebagai supporter engagement officer (SEO) yang bekerja sama dengan otoritas keamanan Qatar.
"Saya hanya berpasrah diri keoada Allah. Saya tahu ini sangat membahayakan bagi saya, anak, dan istri saya, Tapi ini tugas kami," ujar Bripka Eka Setiawan.
Aipda R imutasi lantaran tidak bisa menahan emosi saat menghadapi pelanggar lalu lintas. Aipda R dipindahtugaskan ke bagian administrasi agar tidak mengulangi perbuatan serupa.
Pengawalan oleh kepolisian sangat dimungkinkan bagi masyarakat yang membutuhkan seperti dalam keadaan darurat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved