Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
TIM Divisi Humas Polri beserta Polres Bangka menyambangi Pondok Pesantren Attoybah Balun Ijuk, Merawang, Pulau Bangka, Rabu (22/12).
Pondok pesantren itu subur dengan santri penghafal Alquran. Kegiatan ini bertujuan untuk mengingatkan santri akan bahaya radikalisme di kalangan remaja.
Program kontra radikal sendiri ialah benteng atau pertahanan diri bagi masyarakat agar tidak mudah dimasuki oleh paham radikal.
Kedatangan tim Divisi Humas Polri kali ini diwakili oleh Karo Anev Biro PID Kombes Sugeng Hadi Sutrisno, Kasubbag Yan Sengketa Anev Biro PID Rina Karmilasari yang didampingi Kabis Humas Polda Bangka Belitung Kombes Maladi.
Humas Polri juga membawa langsung narasumber eks pimpinan Jamaah Islamiyah (JI) Nassir Abbas.
Sementara itu, Ponpes Attoybah diwakili Kepala SMA Ponpes Attoybah, Amir Syuhada.
Dalam sambutannya, Sugeng memberikan motivasi kepada para santri.
"Yang mau jadi polisi ada? Kalau ada, harus terus semangat dan belajar agar bisa raih cita-cita," tutur Sugeng.
Pada kesemparan itu Nassir membeberkan pengalamannya pernah jadi teroris secara blak-blakan kepada para siswa pesantren.
"Saya juga mantan teroris, saya belajar cara ngebunuh orang. Semua macam cara. Mau pakai sajam, mau pakai pisau laras panjang, mau pakai bom. Tapi saya sudah tobat dan takut sama polisi," paparnya.
"Ditangkap itu gak enak, ada emang yang cita-citanya ingin masuk penjara?," tambahnya.
"Tidak," jawab anak-anak pesantren serempak dengan kencang.
Maka, lanjut Nassir, siswa ponpes jangan sampai salah arah agar tak masuk jeruji besi seperti dirinya.
Ia tak ingin para siswa salah langkah seperti apa yang dialaminya dulu sewaktu usianya baru 16 tahun.
"Tanpa sadar saya sudah melangkah masuk ke jaringan yg termasuk orang terpenting JI," ungkapnya.
Intinya, lanjut Nassir, ia mengingatkan para santri ponpes agar tak menjadi seperti dirinya dan jangan masuk ke kelompok yang salah.
Menurutnya, hal itu yang bisa membantu para santri terlepas dari jeratan paham radikalisme hingga terorisme.
"Ingat jaga 4 pilar Indonesia dan jaga keamanan Indonesia dan bantu menyebarkan pesan-pesan yang damai. Jangan sebaliknya," terang Nassir.
"Ingat pula Islam bukan terorisme. Terorisme bukan islam," pungkasnya. (J-2)
Pencegahan tidak hanya dilakukan dari sisi keamanan tapi juga harus bisa memanfaatkan teknologi IT
Gubernur Khofifah dan BNPT RI berkomitmen tanamkan moderasi beragama sejak dini di sekolah untuk cegah radikalisme. Jatim perkuat sinergi pusat-daerah.
BADAN Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Komisi XIII DPR RI terus memperkuat upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.
EKS narapidana terorisme (napiter) Haris Amir Falah mengungkapkan desa sering menjadi sasaran utama kelompok radikal dalam merekrut anggota baru.
Saat ini kita harus mendukung kebijakan pemerintah dalam memperkuat langkah strategis mengatasi radikalisme.
Program berupa pelatihan kewirausahaan berbasis perempuan ini merupakan wujud women empowerement di sisi lingkup yang lebih luas dan berkelompok.
Sementara Kuasa Hukum pelapor -- KDR -- Heru Lestarianto, Sabtu (31/5) menjelaskan aksi penganiayaan tersebut tersebut terjadi pada Februari lalu.
Dia juga membangun kedekatan emosional dengan semua santri agar mereka patuh, disiplin dan menjauhi hal negatif yang bisa merusak masa depan mereka.
Langkah konkret memperbaiki sekolah sekaligus minat belajar para santri ini, adalah bagian upaya besar Aice dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik bagi para siswa sekolah.
Santri dan pesantren dinilai sebagai salah satu komponen bangsa yang berkontrubusi dalam kemerdekan Indonesia sehingga harus diberikan kesempatan mengelola sumber daya alam.
IJTI juga memberi pelatihan tentang jurnalistik bagi para santri.
MU akan menjaring 11 pemain muda berbakat Indonesia dalam ajang Ayo Indonesia Bisa Academy 2015 yang digelar di 16 kota
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved