Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
KEMENTERIAN Pertanian RI membantu para petani di Kudus, Jawa Tengah, dengan menyerahkan sejumlah alat mesin pertanian (alsintan), Rabu (22/12).
Bantuan itu digulirkan setelah Kementerian Pertanian menanggapi aspirasi yang datang dari Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat, yang tergerak membantu petani dalam upaya meningkatkan produktivitas.
"Mbak Rerie bersurat kepada Menteri Pertanian agar petani di
Kudus mendapatkan bantuan untuk menunjang kinerja petani di Kudus," kata Staf Khusus Kementerian Pertanian RI Soendang saat menyerahkan alsintan.
Bantuan alat dan mesin pertanian tersebut diperuntukan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Kudus. Dari proposal petani yang diterima, disesuaikan dengan kebutuhan petani dalam upaya meningkatkan produktivitas para petani. Bantuan berupa 50 alat semprot portabel dan enam pompa air.
"Dari petani terus ke dinas yang menyampaikan ke kami. Kami hanya menyerahkan apa yang dibutuhkan teman-teman petani," ujarnya.
Menurutnya, Kudus merupakan lumbung padi. Diharapkan dengan bantuan
alat dan mesin pertanian tersebut, petani bisa lebih produktif dalan
pengolahan lahan pertanian.
"Bantuan alat dan mesin ini sebagai bentuk respon dari kami kepada petani. Semoga dapat dimanfaatkan dan dijaga dengan baik," jelasnya.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kudus, Sunardi menjelaskan jumlah dan kebutuhan alat mesin pertanian tersebut sudah disesuaikan dengan lahan pertanian gapoktan penerima.
Sunardi berharap bantuan alat dan mesin itu dapat dimanfaatkan, khususnya untuk meningkatkan produksi pertanian.
Sementara Sabar Santoso Ketua Gapoktan Tani Jaya Kelurahan Mlatinorowito, Kecamatan Kota, mengaku senang adanya bantuan itu, karena sangat bermanfaat bagi petani. "Kelompok Tani Jaya bakal
memanfaatkan semaksimal mungkin untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
"Kami dapat 8 alat semprot. Nanti akan dipakai dengan sistem sewa oleh anggota, untuk biaya perawatan," tambahnya. (N-2)
Selain dukungan dalam bentuk kebijakan, efektivitas sistem perlindungan perempuan dan anak sangat membutuhkan political will dari para pemangku kepentingan.
MASA pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) siswa baru di beberapa daerah sudah akan dimulai, bersamaan dengan dimulainya tahun ajaran baru.
PEMBERDAYAAN penyandang disabilitas perlu terus ditingkatkan untuk mendukung proses pembangunan nasional. Saat ini berbagai tantangan masih kerap dihadapi oleh penyandang disabilitas.
PENGUATAN langkah koordinasi dan sinergi antarpara pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah serta masyarakat harus mampu melahirkan gerakan antikekerasan.
WAKIL Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan, upaya pencegahan kasus kekerasan pada anak dan perempuan harus dilakukan oleh semua pihak secara bersama-sama.
Upaya untuk mewujudkan peningkatan kualitas anak, perempuan, dan remaja masih banyak menghadapi tantangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved