Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
SEJUMLAH pelaku UMKM di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, antusias mengikuti kegiatan Jambore Educamp UMKM di Sarongge Camping Ground di Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Sabtu (18/12) hingga Minggu (19/12). Pada kegiatan yang digelar DPD Rumah Sandiuno Indonesia (RSI) Kabupaten Cianjur itu, para peserta yang merupakan pelaku UMKM dan ekonomi kreatif diberikan berbagai materi pelatihan.
Lia Saniah, salah seorang peserta, mengaku gembira bisa ikut serta pada kegiatan tersebut. Ia memanfaatkan betul berbagai materi pelatihan dan motivasi yang diberikan para narasumber.
"Kapan lagi bisa mengikuti kegiatan yang bermanfaat ini. Apalagi tidak ada biaya apapun. Banyak manfaat yang bisa saya ambil dari kegiatan ini," kata Lia yang saat ini menggeluti budi daya tanaman porang di Kecamatan Karangtengah, Minggu (19/12).
Senada diungkapkan Ai, pelaku usaha jahe kelor asal Kecamatan Cijati. Ia mengaku antusias saat diundang sebagai peserta.
"Saya pemain baru di dunia usaha. Jadi ingin mendapatkan banyak ilmu berbisnis. Alhamdulillah, dari kegiatan ini banyak ilmu dan manfaat yang bisa saya dapatkan," kata Ai yang juga tercatat sebagai mahasiswi di Universitas Suryakencana Cianjur ini.
Ketua DPD RSI Kabupaten Cianjur, Dwi Prasetya, mengatakan UMKM merupakan salah satu sektor andalan meningkatkan perekonomian. Namun, sejak terjadinya pandemi covid-19 sekitar 2 tahun lalu, tak sedikit pelaku UMKM yang harus berjuang agar tetap bertahan.
"Dampak pandemi ini sangat besar. Maka dari itu, kami DPD Rumah Sandiuno Indonesia Kabupaten Cianjur berinisiatif membuat kegiatan Jambore Educamp UMKM," kata Dwi, Minggu (19/12).
Dwi melihat, jika pelaku UMKM berkembang, maka akan menimbulkan multifier effect terhadap sektor-sektor lain. Misalnya bisa menjadi jalan bagi pengembangan Desa Wisata yang sekarang sedang digenjot Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
"Kegiatan ini tentu harus jadi jalan agar bisa membantu produktivitas para pelaku UMKM maupun ekonomi kreatif. Termasuk bisa membantu pengembangan wisata atau desa wisata," terangnya.
Majunya UMKM, sebut Dwi, maka akan berdampak juga terhadap penyerapan tenaga kerja, khususnya yang berada di sekitar tempat usaha. Programnya sinergis dengan pemerintah pusat, provinsi, maupun daerah yang sekarang terus menggenjot para pelaku UMKM.
"Sekaligus juga kita gali potensi wisata di setiap desa agar terus berkembang. Sehingga antara wisata dan ekonomi bisa berjalan beriringan. Kami berharap bisa berkolaborasi dengan pemerintah daerah," pungkasnya. (OL-15)
Pengecekan ke lapangan melibatkan pihak kepolisian.
Pemerintah tengah mengusung konsep transformasi pendidikan yang mendorong proses pengembangan, pembaruan, dan penyesuaian paradigma baru sesuai tuntutan zaman.
Sejak pagi terjadi antrean panjang para pelamar di sepanjang bahu ruas jalan protokol tersebut. Panjang antrean mencapai 200 meter lebih.
Selain antisipasi sewaktu-waktu terjadi gangguan pasokan, juga mengantisipasi potensi kekeringan bersamaan kemungkinan terjadi kemarau.
Keterangan yang bersangkutan sangat penting karena pengadaan PJU tersebut terjadi di masa Dadan Ginanjar masih menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan.
Ciri-cirinya, warna padi berubah menguning dan mulai mengering sebelum waktunya.
Penambahan rombel ini, dilakukan karena terdapat sekitar 197.000 anak di Jabar yang berpotensi tidak melanjutkan atau putus sekolah.
Eliminasi TBC memerlukan kekompakan dan sinergi lintas sektor.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, mengungkapkan hanya ada 384 kelas sekolah tingkat SMA/SMK yang akan diisi rombongan belajar (rombel) 38 sampai 50 siswa dari 801 kelas.
Festival Kerukunan di Desa Pabuaran, Kerukunan bukan Proyek Elite
Tetapi, dari 27 wilayah Jawa Barat hanya ada dua wilayah yang diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi pada siang hari.
Sebanyak 338 ribuan siswa diterima di SMA, SMK dan SLB negeri se-Jawa Barat (Jabar) dalam sistem penerimaan murid baru (SPMB) tahap satu hingga dua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved