Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KECEPATAN pemberian vaksinasi covid-19 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, di sentra-sentra maupun di fasilitas kesehatan, saat ini trennya mulai terpantau turun. Kondisi tersebut dipicu mulai dilakukannya layanan vaksinasi dari rumah ke rumah sebagai salah satu upaya percepatan.
Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, menuturkan awalnya kecepatan pemberian vaksin rata-rata mencapai 35 ribu suntikan dosis setiap hari. Namun beberapa waktu terakhir kecepatannya mulai turun dengan rata-rata sebanyak 3 ribu-4 ribu suntikan setiap hari.
"Turun kisaran 0,1%-0,2% atau 3 ribu-4 ribu suntikan setiap hari dari awalnya bisa mencapai 35 ribu setiap hari," kata Yusman, Selasa (14/12).
Dengan cakupan vaksinasi yang sudah berada di kisaran 64%, kata Yusman, pola layanan pun mengalami perubahan. Artinya, sekarang masyarakat mulai dikurangi diundang datang ke lokasi vaksinasi. "Sekarang kita yang mendatangi masing-masing rumah warga," jelasnya.
Sebetulnya, sebut Yusman, animo masyarakat mengikuti vaksinasi covid 19 masih cukup antusias. Apalagi Kabupaten Cianjur sedang mengejar capaian 70% cakupan vaksinasi. "Tapi masih ada juga masyarakat yang belum terjangkau sosialisasi atau tidak memiliki akses mendapat informasi," ucap Yusman.
Layanan vaksinasi dari rumah ke rumah itulah diharapkan bisa menjangkau masyarakat yang kurang mendapat sosialiasi maupun akses informasi kaitan dengan vaksinasi covid-19. Mereka yang kurang mendapat informasi ini mayoritas kalangan lanjut usia serta masyarakat yang tinggal di wilayah pelosok.
"Di selatan, jarak satu rumah ke rumah lainnya cukup berjauhan. Masih banyak yang tinggal di daerah terpencil. Jadi pantas masih ada masyarakat yang kurang informasi. Ini jadi kendala di lapangan," sebutnya.
Saat ini Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur sedang mengajukan penyesuaian data ke pemerintah pusat agar yang dipakai nanti riil dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) karena berdasarkan by name by address. Upaya itu dilakukan karena kalau mengacu data Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), jumlah warga sasaran wajib vaksinasi di Kabupaten Cianjur lebih besar sehingga terjadi selisihnya cukup banyak.
"Data KPCPEN, sasaran wajib vaksinasi di Kabupaten Cianjur itu 1,9 juta jiwa. Kalau kita melihat riil di lapangan tidak sebanyak itu yang wajib vaksin. Artinya data riilnya lebih kecil dibandingkan data KPCPEN," beber Yusman.
Selisih perbedaan data riil di lapangan berdasarkan Disdukcapil Kabupaten Cianjur dengan data KPCPEN hampir 100 ribuan jiwa. Karena itu, Dinkes Kabupaten Cianjur akan menyisir kembali warga yang belum divaksin berdasarkan data Disdukcapil dari rumah ke rumah.
"Data Disdukcapil, sasaran wajib vaksinasi itu ada 1,8 juta jiwa. Jadi ada selisih sekitar 100 ribuan jiwa dengan data KPCPEN. Kami juga akan intensif berkoordinasi dengan kecamatan untuk data-data NIK yang mungkin perlu pembaruan karena belum bisa terinput," ujar Yusman.
Saat ini pun data riil di lapangan, sambung Yusman, cakupan vaksinasi di masing-masing desa rata-rata di kisaran 80%. Bahkan ada yang sudah mencapai 90%-100%.
Yusman pesimistis cakupan vaksinasi bisa mencapai 100% pada akhir tahun ini. Namun ia optimistis bisa mencapai 70%.
"Kalau 100% sepertinya cukup sulit karena di lapangan sudah susah mencari sasaran. Makanya, kita sisir ke setiap rumah mendata lagi warga yang belum divaksin berdasarkan data Disdukcapil," pungkasnya. (OL-15)
Isu ketenagakerjaan di Provinsi Jawa Barat memegang peranan yang cukup krusial. Hal ini disebabkan karena peran strategis Jawa Barat dalam perekonomian nasional.
Produsen kopi Kolombia Wilton Benitez, pemenang kompetisi The Golden Bean 2022 memberikan kelas pengajaran coffee processing bagi para prosesor kopi di Jawa Barat
rumah adat Jawa Barat dengan karakteristik bentuk yang menjunjung unsur hewan dan tumbuhan serta menggunakan bahan alami sebagai simbol kesederhanaan
pakaian adat Jawa Barat untuk pasangan, terdiri dari setelan yang dulunya biasa digunakan kalangan pejabat hingga masyarakat biasa
Saat itu di zaman Kerajaan Tarumanegara banyak suku Sunda yang sudah mengenal tulisan.
Holiday Inn Bandung Pasteur kali ini tidak mau ketinggalan untuk memberikan kuliner-kuliner yang ciamik dengan menghadirkan all you can eat Dim Sum.
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Cianjur. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu memberikan pinjaman modal dengan bunga yang relatif cukup kecil.
Pada komoditas telur ayam misalnya, saat ini harganya kisaran Rp27.600 dari sebelumnya Rp27.800 per kg.
YESS menjadi salah satu solusi yang terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan dan memberdayakan petani di Indonesia.
Sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan sehingga akan membutuhkan tenaga yang sangat banyak.
Pemerintah daerah perlu turun tangan. Salah satunya berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menginventarisasi lulusan sekolah yang belum mendapatkan pekerjaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved