Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pemkot Palembang Fokus Tekan Stunting

Dwi Apriani
08/12/2021 15:53
Pemkot Palembang Fokus Tekan Stunting
Wali Kota Palembang Harnojoyo(Dwi Apriani)

WALI Kota Palembang Harnojoyo menegaskan pihaknya akan terus berupaya mempercepat menekan angka ttunting di Kota Palembang. Percepatan pencegahan stunting merupakan program nasional, untuk itu Pemerintah Kota Palembang telah berkomitmen dengan memasukan kedalam program prioritas daerahnya dalam program kerja seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

"Di Palembang ini tiap tahun menurun angka stunting, kini tinggal 1,3% dari seluruh anak dan kedepannya kita akan terus berupaya agar tingkat stunting ini akan terus kita tekan," katanya, Rabu (8/12/2021).

Ia mengatakan, Kota Palembang berada jauh lebih rendah dari rata-rata nasional sebesar 30% yang terkena stunting. Yakni angka stunting hanya 1,3%. ''œHal ini bisa dicapai karena adanya sinergitas dari beberapa program untuk penanganan penanggulangan stunting,'' tegasnya.

Adapun upaya penanganan dan pencegahan stunting ini di antaranya analisis situasi, penyusunan rencana kerja, rembuk stunting, pembinaan dan pemberdayaan pembangunan manusia, sistem manajemen penanganan stunting, pelaporan dan publikasi data stunting serta akan dilakukan monitoring secara kontinyu kinerja pencegahan stunting.

"Apa yang akan terjadi dengan bangsa ini tergantung dengan bagaimana keadaan anak yang kita besarkan saat ini, jadi mereka harus tumbuh sehat, cerdas dan menjadi unggulan," tutup Harnojoyo.

Stunting adalah permasalahan gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam rentang yang cukup waktu lama, umumnya hal ini karena konsumsi yang diberikan kepada anak berusia 0-59 bulan tidak mencukupi kebutuhan gizi, gejala stunting biasanya muncul ketika anak berusia 2 tahun. Gejala yang akan dirasakan anak terkena stunting adalah badan yang lebih kecil dari anak normal seusianya, pertumbuhan yang tertunda, serta perkembangan otak yang tidak maksimal. (DW/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya