KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membantu mempercepat penanganan darurat bencana alam erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Upaya itu dilakukan dengan mengerahkan sumber daya personel di balai-balai Kementerian PUPR yang berada di Jawa Timur dan alat berat ke lokasi bencana.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan resmi, Minggu (5/12) mengatakan, penanganan tanggap darurat bencana alam erupsi Gunung Semeru atas perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membantu korban bencana dengan mengambil langkah-langkah penanganan jangka pendek dan panjang.
Informasi sementara terdapat satu jembatan runtuh akibat lahar dingin Gunung Semeru yakni Jembatan Besuk Koboan yang berada di Ruas Jalan Nasional Turen - Lumajang. Jembatan Besuk Kobokan dibangun pada 1997 itu memiliki panjang bentang 129 meter dan lebar 9,6 meter.
Saat ini Tim Tanggap Darurat Kementerian PUPR mengaku baru bisa mendekat ke beberapa titik lokasi Jembatan Besuk Koboan karena tebalnya lumpur dan masih berada di zona berbahaya.
Langkah penanganan dilakukan dengan mencari jalur-jalur alternatif untuk menghubungkan Lumajang - Turen -Malang yang putus akibat robohnya Jembatan Besuk Koboan.
Erupsi Gunung Semeru terjadi pada Sabtu, (4/12) sekitar pukul 15.00 WIB dengan mengeluarkan abu vulkanik mengarah ke wilayah Besuk Koboan. Tercatat wilayah terdampak paling parah berada di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro di Kabupaten Lumajang.
Data sementara lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang berada di Desa Supiturang dan Curah Kobokan di Kecamatan Pronojiwo serta Desa Sumber Wuluh di Kecamatan Candipuro. Saat ini terus dilakukan pendataan terkait kerusakan dan korban jiwa.
Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur, Ditjen Cipta Karya memobilisasi 10 unit Hidran Umum (HU) kapasitas 2.000 liter, 4 unit Mobil Tangki Air (MTA) kapasitas 4.000 liter, 6 unit tenda hunian darurat, 1 mobil toilet, dan dukungan 10 personel tanggap darurat..PUPR menyebut, dukungan peralatan sudah berada di lokasi dan akan segera diinstall di lokasi-lokasi pengungsian sesuai hasil koordinasi dengan BPBD Lumajang.
Selanjutnya juga dukungan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Ditjen Sumber Daya Air mengerahkan alat berat untuk mempercepat evakuasi korban dan pembersihan kawasan terdampak seperti 1 unit excavator, 1 unit loader, 2 dump truck, perlengkapan tambahan berupa 1 set lighting lamp, dan lainnya.
Langkah-langkah tanggap darurat juga dilakukan Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali dengan melakukan pembersihan jaringan jalan untuk memulihkan konektivitas, baik jalan nasional, provinsi, maupun kabupaten dengan mengerahkan 3 unit loader, 1 unit grader, 4 unit excavator, 1 unit dozer, 4 unit dump truck, dan 1 unit water tank kapasitas 5.000 liter. (OL-8)