Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

PVMBG : Gunung Semeru Berstatus Waspada, Masyarakat Dilarang Beraktivitas di Radius 8km

Indriyani Astuti
03/8/2024 14:59

PUSAT Vulkanologi dan Mitigas Bencana Geologi (PVMBG) mengevaluasi aktivitas Gunung Semeru yang berstatus Waspada atau Level II. Semeru berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur.

"Hasil evaluasi mencatat bahwa aktivitas Gunung Semeru periode 16-31 Juli 2024 memperlihatkan bahwa aktivitas erupsi, awan panas, dan guguran lava masih terjadi, namun secara visual jarang teramati karena cuaca kabut,"kata Kepala PVMBG Priatin Hadi Wijaya dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang, dikutip Minggu (3/8).

Menurutnya, akumulasi material hasil erupsi maupun pembentukan scoria cones berpotensi menjadi guguran lava pijar atau awan panas. "Material guguran lava dan atau awan panas yang sudah terendapkan di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru berpotensi menjadi lahar, jika berinteraksi dengan air hujan,"tuturnya.

Baca juga : Gunung Semeru Erupsi 6 Kali pada Kamis Pagi 4 Juli 2024

Selain itu, lanjutnya, interaksi endapan material guguran lava atau awan panas yang bersuhu tinggi dengan air sungai akan berpotensi terjadinya erupsi sekunder.

Ia mengatakan dalam periode itu jumlah gempa yang terekam menunjukkan aktivitas kegempaan Gunung Semeru masih relatif tinggi, terutama gempa letusan, guguran, harmonik, dan vulkanik dalam.

"Gempa vulkanik dalam dan tremor harmonik yang terekam mengindikasikan suplai dari bawah permukaan Semeru bersamaan dengan pelepasan material ke permukaan, serta adanya proses penumpukan material hasil letusan di sekitar kawah Jonggring Seloko,"ujarnya.

Baca juga : Pembersihan Material Gunung Semeru Terus Dilakukan

Terekamnya kejadian getaran banjir dalam periode itu mengindikasikan adanya kejadian lahar di aliran sungai yang berhulu di Gunung Semeru, terutama yang mengarah ke aliran Besuk Kobokan.

"Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh, maka tingkat aktivitas Gunung Semeru tetap pada Level II atau Waspada denganrekomendasi yang disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini," katanya.

Dengan status Waspada, maka masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh delapan km dari puncak (pusat erupsi).

Kemudian di luar jarak tersebut, lanjutnya, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.
 (Ant/H-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya