Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Banjir Meluas Akibat Daya Dukung Lingkungan di Kalsel Kian Rusak

Denny Susanto A
01/12/2021 11:15
Banjir Meluas Akibat Daya Dukung Lingkungan di Kalsel Kian Rusak
Banjir di Kalimantan Selatan membawa gelondongan kayu sampai ke pemukiman penduduk.(MI/Denny Susanto)

BENCANA banjir dan tanah longsor yang terus berulang terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), salah satu penyebabnya adalah semakin merosotnya daya dukung lingkungan di wilayah tersebut.

Banjir yang melanda enam kabupaten di Kalsel sejak empat hari terakhir terus meluas dan mengancam daerah lain di bagian hilir seperti Tapin, Banjar, Barito Kuala dan Kota Banjarmasin.

"Bisa dikatakan terjadinya banjir saat ini di sejumlah kabupaten, sangat mungkin karena daya dukung lingkungan di Kalsel sudah rusak parah," ungkap Prof Gusti Muhammad Hatta, Guru Besar Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Rabu (1/12).

Menurutnya banjir di Kalsel tidak hanya frekuensi yang meningkat tetapi juga luasan areal genangan banjirnya.

Ada banyak faktor penyebab banjir di Kalsel, menurut Menteri LH dan Menristek era Presiden SBY ini, diantaranya curah hujan yang meningkat akibat pemanasan global dan faktor lain berupa berkurangnya tutupan lahan. Berdasarkan data satelit terpantau kawasan yang dulunya hijau sudah berubah jadi kuning, menunjukan kawasan tersebut sudah terbuka oleh berbagai aktivitas.

"Yang bisa kita lakukan adalah memperbanyak kawasan tutupan. Ini harus dilakukan secara intensif oleh seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah. Sisi lainnya kawasan yang masih hijau harus dipertahankan, jangan lagi dikeluarkan perizinan untuk usaha apapun seperti pertambangan dan perkebunan sawit. Tata ruang yang sudah dibuat haruslah diawasi secara ketat jangan sampai menyimpang dari perencanaan yang sudah ditentukan," urai Prof Gusti Hatta.

Disamping itu perlu ada komitmen dan konsistensi dalam penanganan lingkungan, dibarengi penegakan hukum yang kuat dari aparat penegak hukum. Pantauan Media, bencana banjir yang melanda enam kabupaten di bagian hulu Kalsel masih berlangsung dan cenderung meluas.

Banjir mulai turun dan mengancam sejumlah wilayah di bagian hilir seperti Kabupaten Tapin, Banjar, Barito Kuala dan Kota Banjarmasin.

Pada bagian lain data Pusdaplops BPBD Kalsel bencana banjir semakin meluas dan telah merendami 121 desa dk 32 kecamatan pada enam kabupaten meliputi Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai
Selatan dan Banjar.

Kepala BPBD Kalsel, Mujiyat dalam laporan kebencanaannya mengatakan banjir telah merendami 7.666 rumah yang dihuni 8.636 keluarga atau 25.149 <25149> jiwa. Ketinggian banjir mulai berangsur surut, namun sebanyak 4.490 warga masih mengungsi. Banjir jug menyebabkan 10 jembatan rusak dan putus, serta rusaknya 110 buah fasilitas umum perkantoran, tempat ibadah, sekolah dan lainnya. (OL-13)

Baca Juga: Empat Warga Kotabaru Meninggal Dunia Terdampak Pergerakan Tanah

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik