Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
NELAYAN yang berada ditujuh kabupaten/kota di Bengkulu, berhenti melaut akibat cuaca ekstrem. Sebagian nelayan yang berada ditujuh kabupaten/kota berhenti mencari ikan selama tiga hari terakhir.
Buyung, 32, nelayan di Kelurahan Pasar Bengkulu, Kecamatan Sungat Serut, Kota Bengkulu, Bengkulu, mengatakan, sudah tiga hari terakhir nelayan tidak melaut akibat cuaca ekstrem akibat gelombang tinggi mencapai empat meter. Selama dua hari ini terpaksa berhenti melaut demi keselamatan jiwa karena cuaca ekstrem yang bisa merusak kapal dan kapal rawan tenggelam," katanya, Selasa (30/11).
Saat ini, lanjut dia, para nelayan melakukan aktivitas seperti memperbaiki jaring atau alat tangkap ikan selama tidak melaut. Nelayan yang tersebar ditujuh kabupaten/kota yakni, Kota Bengkulu, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, Seluma, Bengkulu Selatan, dan Kaur.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Bengkulu, mengimbau warga disepuluh kabupaten/kota di Bengkulu, untuk waspada hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai dengan angin kencang.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Bengkulu, Anang Anwar di Bengkulu, mengatakan, warga disepuluh kabupaten/kota untuk waspada hingga 2 Desember mendatang karena hujan dan angin kencang akan terus terjadi di Bengkulu.
"Potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang sesaat akibat hujan lebat dengan durasi lama hingga 2 Desember," imbuhnya.
Untuk puncak hujan, kata dia, di perkirakan sampai dengan akhir bulan ini dan saat ini di Bengkulu, sedang menghadapi puncak musim hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Selain itu, curah hujan tinggi yang terjadi di wilayah Bengkulu, disebabkan karena terjadinya proses pembentukan awan hujan diwilayah tersebut dengan adanya suplai uap air dari Samudera Hindia ke wilayah Indonesia Bagian Barat yang cukup signifikan.
Sepuluh daerah yang berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai dengan angin kencang yaitu Kabupaten Bengkulu Utara, Mukomuko, Lebong, Rejang Lebong, Kepahiang, Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu, Kabupaten Seluma, Bengkulu Selatan dan Kaur. (OL-15)
“Diduga ledakan terjadi karena gesekan serbuk korek api saat bom ikan dirakit dalam botol saus tomat, hingga memicu percikan api,”
PENURUNAN permukaan tanah dan kenaikan permukaan laut menyebabkan migrasi besar-besaran para nelayan dari Pantura, khususnya daerah Indramayu, Cirebon, dan Tegal ke Jakarta.
Enam nelayan itu dilaporkan hilang sejak 15 Mei 2025 saat menangkap ikan mengunakan KM Berkat Baru di perairan selatan Pulau Rote.
AKTIVITAS penangkapan ikan mengunakan bahan peledak masih terus berlangsung di perairan Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Para nelayan di wilayah terdampak mengatakan kekhawatiran mereka terhadap kondisi cuaca yang memburuk.
BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti Perahu Nelayan
Dikbud juga akan menyalurkan siswa tersebut ke sekolah yang memiliki kuota jika peserta didik tidak mendapatkan sekolah.
Acara pelantikan ini menjadi momen penting bagi para tenaga honorer dan tenaga kerja non-ASN yang selama ini telah berkontribusi dalam pelayanan publik di Kota Bengkulu.
Dengan konsumsi masyarakat Kabupaten Mukomuko, lanjut dia, yang hanya 20 ribu ton per tahun, maka terdapat surplus sekitar 20 ribu ton beras.
Harga kopi berupa biji dan bubuk di dua kabupaten yakni Rejang Lebong, dan Kepahiang, Provinsi Bengkulu, turun harga sejak sepekan terakhir.
SETELAH membuka sejumlah gerai di Bengkulu, Kraving kini bersiap memperluas jangkauan ke Jakarta dan BSD City pada 2026.
Pemerintah harus mengevaluasi kinerja PT. Pelindo yang terlambat melakukan pengerukan alur masuk dan gagal memelihara pelabuhan Pulau Baai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved