Headline

PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.  

Fokus

Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.

Kasus Landai, Relawan Covid-19 Di Sikka Diperbantukan Atasi DBD

Gabriel Langga
20/11/2021 19:52
Kasus Landai, Relawan Covid-19 Di Sikka Diperbantukan Atasi DBD
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, NTT, Petrus Herlemus(MI/Gabriel Langgaa)

KASUS Covid-19 di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur saat ini sudah melandai dengan hanya dua kasus aktif. Akibatnya banyak ruangan isolasi Covid-19 tak terisi pasien Covid-19. Untuk itu, para relawan Covid-19 dari tenaga kesehatan yang tangani pasien Covid-19 diperbantukan untuk memantau jentik nyamuk sebagai upaya mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD) karena saat ini Sikka sudah mulai masuk penghujan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus mengatakan, saat ini kita telah menerjunkan petugas sahabat sehat yang berada di Puskesmas dan Polindes untuk memantau jentik nyamuk secara berkala setiap minggunya di wilayah kerjanya masing-masing. Disampaikan, petugas sahabat sehat ini dibantu juga dengan 150 relawan Covid-19 yang direkrut sebelumnya oleh Dinas Kesehatan untuk membantu memantau jentik nyamuk dan sekaligus melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

"Kasus Covid-19 di Sikka sudah landai. Daripada relawan Covid-19 ini duduk-duduk saja lebih baik kita minta mereka bantu pantau jentik nyamuk dan Pemberantasan sarang nyamuk di wilayah Kota Maumere sebagai upaya mencegah adanya DBD. Saat ini para relawan Covid-19 itu sudah bekerja dengan melebur bersama petugas sahabat sehat," papar dia kepada mediaindonesia.com, Sabtu (20/11).

Petrus Herlemus mengaku, saat ini angka bebas jentik nyamuk di Sikka sudah mencapai 93 persen yang berdampak pada penurunan kasus DBD. "Saat ini petugas sahabat sehat sudah diterjunkan yang dibantu juga dari relawan Covid-19 untuk turun ke masyarakat. Kami juga fokus pada tiga kecamatan yang ada di Kota Maumere yakni Alok, Alok Barat dan Alok Timur. Sebab tiga kecamatan ini cenderung kasus DBD selalu naik," ujar dia.

Sehingga kata dia, gencarnya petugas kita melakukan pemantauan jentik nyamuk berdampak pada angka bebas jentik meningkat sehingga juga berdampak pada menurunnya kasus DBD di Kabupaten Sikka. Yang mana, kasus DBD hingga bulan Oktober 2021 hanya terdapat kasus DBD berjumlah 119 kasus.

"Oktober 2021 terbilang menurun hanya ada 119 kasus. Tidak seperti  2020, pada Oktober kasus DBD bisa mencapai 1.816 kasus dan 2019 terdapat 620 kasus," papar Petrus Herlemus itu.

Dia menyampaikan saat juga kesadaran masyarakat terhadap kasus DBD ini terbilang bagus. Masyarakat kita mulai menjaga kebersihannya di lingkungan masing-masing sehingga kalau di musim hujan begini tidak banyak sampah yang tercecer yang bisa membuat adanya genangan air.

"Kalau saya lihat akhir-akhir ini, banyak tempat genangan air sudah mulai berkurang kalau di musim hujan begini. Mungkin mereka sudah sadar dengan kebersihan lingkungan mereka masing-masing. Kita juga selalu bagikan bubuk abate agar mereka bisa letakan di kamar mandi, bak penampung air dan lain sebagainya," pungkas dia. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya