Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Wali Kota Palangka Raya: Banjir Disebabkan Kiriman dari Hulu Sungai Kahayan

Kautsar Widya Prabowo
18/11/2021 21:52
Wali Kota Palangka Raya: Banjir Disebabkan Kiriman dari Hulu Sungai Kahayan
Banjir di Pasar Kahayan Palangka Raya, Selasa (16/11).(MI/SURYA SRIYANTI)

PEMERINTAH Kota Palangka Raya menyebut banjir yang meredam wilayahnya merupakan banjir kiriman dari hulu Sungai Kahayan. Sebab, banjir hanya menggenangi wilayah yang berada di kawasan bantaran Sungai Kahayan. 

"Kalau (banjir) di dalam kota (berarti) sistem dranise (bermasalah). Saya tidak ingin mengkritik daerah lain, tapi inilah faktanya. Fakta (rumah warga) di bantaran (sungai) banjir semua," ujar Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, di Jalan Titik 0, Jalan Ruas Palangka Raya, Kamis (18/11). 

Fairid menilai dengan kondisi tersebut diperlukan upaya bersama dari seluruh pemerintah daerah yang berada dari hulu hingga hilir Sungai Kahayan. 

Ia menegaskan banjir yang telah berdampak kepada 15 ribu jiwa warganya bukan sepenuhnya menjadi pekerjaan rumah (PR) Pemkot Palangka Raya.

"Kewenangan sungai itu juga harus koordinasi, karena kewenangan sungai bukan (ranah Pemerintah) Kota Palangka Raya. Tapi sudahlah ini menjadi pembelajaran kita bersama kita mulai peduli akan lingkungan kita masing-masing," terangnya.

Baca juga: Tinggi Banjir 1,5 Meter Jalan Trans-Kalimantan di Bukit Rawi Tutup

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Palangka Raya, pada Rabu (17/11), 11.127 jiwa masyarakat yang terdampak banjir. Ada penambahan lebih dari tiga ribu jiwa yang terdampak banjir per hari ini.

Fairid menjelaskan pihaknya tengah fokus mengevakuasi masyarakat yang berada di rumah. Pihaknya memastikan terus berusaha semakimal mungkin agar tidak ada korban jiwa dalam bencana itu.

Selain itu, Pemkot Palangka Raya telah mendirikan 15 posko pengungsian yang tersebar di 21 kelurahan dan lima kecamatan yang terdampak banjir. Pemkot Palangka Raya juga berencana menjadikan Gedung Tambun Bungai sebagai lokasi pengungsian untuk mengantisipasi masyarakat yang tidak tertampung di tempat pengungsian.

"Di setiap posko itu ada petugas medis kesehatan bersiaga 24 jam. Tadi saya sudah berkunjung untuk balita di bawah 1 tahun, lansia, atau yang kronis atau disabilitas, saya instruksikan dibawa ke rumah singgah poncowati atau RSUD Palangka Raya," jelas dia. (MGN/A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya