Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Diguyur Hujan Semalam, Puluhan Rumah di Kudus Terendam Banjir

Jamaah
18/11/2021 12:27
Diguyur Hujan Semalam, Puluhan Rumah di Kudus Terendam Banjir
Kondisi rumah warga Desa Jojo Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, terendam banjir setinggi mulai 30 hingga 50 sentimeter, Kamis (18/11/2021).(MI/Jamaah)

TINGGINYA intensitas hujan di Kabupaten Kudus kamis (17/11/2021) malam, membuat puluhan rumah di Desa Jojo, Kecamatan Mejobo, Kudus Jawa Tengah, terendam banjir setinggi 30 hingga 50 sentimer.

Seperti dalam pantauan di lokasi Desa Jojo, Kamis (18/11) siang, air banjir masih merendam sejumlah rumah. Warga masih memilih bertahan di rumah, namun aktifitas warga terganggu akibat banjir yang juga merendam jalan Desa setinggi kurang lebih 20 sentimeter.

"Tingginya intensitas hujan membuat banjir di Desa Jojo. Air mulai naik ke permukiman sejak subuh sekira pukul 04.00 WIB hingga sekarang air terus bertambah," kata Kepala Desa Jojo, Samsul Hidayat saat ditemui Media Indonesia di Balai Desa Jojo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Kamis (18/11) siang.

Baca Juga: Banjir Masih Merendam Kabupaten Hulu Sungai Tengah

Samsul menyampaikan banjir merendam permukiman dengan ketinggian air bervariasi mulai 30 hingga 40 sentimeter. Bahkan hingga kini ketinggian air justru cenderung bertambah alami kenaikan. "Saat ini malah makin bertambah airnya. Ketinggian sekitar 30-40 sentimeter, sebagian rumah kemasukan air," jelasnya.

Dari data Pemerintah Desa Jojo sedikitnya terdapat 40 rumah warga terendam banjir. Air datang tiba-tiba mulai subuh hingga siang ini terus bertambah. Banjir merendam rumah yang berada di sepanjang aliran sungai yang melintas Desa Jojo.

"Sekitar 40 rumah yang terdampak banjir dari wilayah utara ini di RW 3 ada empat RT, di RW 1 ada dua RT," tutur dia.

Sebagai mengantisipasi air banjir jika terus alami kenaikan dan berdampak pada keselamatan warga, pihak Pemdes Jojo telah berkordinasi dengan BPBD Kabupaten Kudus untuk menyiapkan tempat pengungsian bagi warga yang terdampak banjir.

"Kita sudah koordinasi (BPBD Kabupaten Kudus) bersama. Kita juga menyediakan tempat untuk mengungsi," tambahnya.

Sementara itu, menurut salah satu warga yang terdampak banjir Uswatun Khasanah, dari hujan yang mengguyur sejak Rabu (17/11) pukul 19.00 WIB hingga tengah malam. Mendadak sekira tengah malam Kamis (18/11) pukul 01.00 air mulai naik kejalan depan rumah.

"Setelah air banjir mulai naik, kita langsung mulai mengamankan barang-barang berharga setelah air mulai naik ke dalam rumah. Saat ini air ketinggianya sekitar 50 sentimeter di teras rumah saya," jelasnya.

Uswatun mengaku memilih bertahan di rumah mengingat masih ada tempat yang lebih tinggi untuk bertahan di dalam rumah. Warga berharap agar pemerintah dapat menangani kondisi banjir tahunan yang kerap terjadi di wilayah tersebut.

"Iya ini banjir tahunan, ya semoga musim hujan ini gak seperti tahun-tahun sebelumnya lah," harapanya.

Terpisah Kepala BPBD Kudus Budi Waluyo saat dihubungi menyampaikan, dari banjir yang merendam wilayah Kudus, terdapat dua Desa yang terdampak banjir di Kecamatan Jekulo dan kini bertambah Desa Jojo Kecamatan Mejobo. Sebelumnya Kamis malam dua Desa yang terendam banjir yakni Desa Bulung Cangkring dan Desa Bulung Kulon.

"Sebelumnya ada dua desa yang terdampak banjir akibat air kiriman dariwilayah gunung Patiayam yang melintas. Namun hingga sekarang sudah surut.Petugas BPBD mengirimkan bantuan karung," terang Budi. (JA/OL-10)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya