Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Waspada Potensi Bencana, Sumsel Maksimalkan Upaya Mitigasi

Dwi Apriani
16/11/2021 20:20
Waspada Potensi Bencana, Sumsel Maksimalkan Upaya Mitigasi
Gubernur Sumsel Herman Deru (dua kiri) apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana di Jakabaring Sport City Palembang, Selasa (16/11).(ANTARA/Feny Selly)

PROVINSI Sumatra Selatan menjadi daerah yang sangat berpotensi besar mengalami berbagai bencana. Bahkan sepanjang 2021, tercatat 138 bencana yang terjadi di wilayah Sumsel.

Rinciannya, 92 kali kebakaran rumah penduduk, 15 kali banjir, 6 kali tanah longsor, 20 kali puting beliung, dan 5 kali banjir bandang. Hal ini mengakibatkan sebanyak 4.874 KK atau 2.673 jiwa menderita, baik luka-luka, mengungsi hingga meninggal dunia.

Hal ini membuat Pemprov Sumsel perlu melakukan upaya mitigasi bencana dengan mengerahkan sejumlah personel dan peralatan. "Kami telah mempersiapkan kebutuhan di lapangan. Seperti pengecekan peralatan dan personel, ini adalah kerja kemanusiaan. Dan Alhamdulillah sampai hari ini, meskipun Sumsel belum ada bencana yang berarti tapi kita harus tetap siaga. Karena kita tidak pernah tahu kapan itu akan datang," kata Gubernur Sumsel Herman Deru usai memimpin Apel Kesiapsiagaan Personel dan Peralatan Banjir dan Tanah Longsor, di Jakabaring Sport Center (JSC), Selasa (16/11).

Menurutnya, Sumsel masih perlu belajar dari kesiapan yang telah dilakukan provinsi lain dalam menghadapi bencana alam yang kemungkinan terjadi. Seperti pengecekan lalu lintas di wilayah rawan longsor dan pengamanan warga di daerah rentan terserang banjir.

"Sudah ada beberapa provinsi di beberapa pulau yang telah sibuk melakukan kesiapan dan pembenahan lalu lintas karena longsor, harus sibuk mengamankan warganya karena banjir, genangan jadi ini kita harus siap, jangan sampai bencana datang kita baru mau bergegas. Selain belajar dari mereka kita juga harus belajar dari banjir di Empat Lawang dan OKU beberapa waktu lalu," bebernya.

Gubernur mengatakan Pemprov Sumsel sudah menyiapkan sebanyak 850 personel gabungan kesatuan TNI, Polisi, BPBD, Kementerian Lembaga dan sejumlah Ormas dari 17 kabupaten/kota.

"Saya minta kepada personel dituntut memiliki reaksi cepat terhadap bencana yang terjadi agar dampak yang ditimbulkan tidak terlampau parah," jelasnya.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sumsel, Iriansyah mengatakan saat ini seluruh kabupaten/kota di Sumsel telah menaikkan status kewaspadaan bencana menjadi tingkat siaga. Sehingga perlu antisipasi serta kesiapan dari masing-masing wilayah untuk menghadapi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.

"Saat ini kabupaten yang paling kita antisipasi terjadi tanah longsor ada empat yakni Empat Lawang, Pagaralam, Muara Enim, Oku Selatan. Sedangkan daerah rawan banjir itu ada di hampir seluruh kabupaten/kota sebab Sumsel sendiri didominasi dengan dataran rendah," bebernya.

Dari 850 personel, Iriansyah melaporkan ada sebanyak 163 personel BPBD provinsi Sumsel yang langsung diterjunkan di wilayah tugas masing-masing dengan peralatan perahu karet.

"Untuk peralatan sudah disesuaikan dengan kebutuhan personel yang bertugas di lapangan dan juga bencana yang akan dihadapi. Seperti PU itu ada ekskavator kecil 1 unit, alat berat Gleder 1 unit. Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII dengan peralatan berupa 1 unit ekskavator kecil, sedang dan besar dan juga perahu karet," pungkasnya. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik