Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Warga Sumsel Diminta Waspada Bencana Akibat Cuaca Buruk

Dwi Apriani
09/11/2021 23:30
Warga Sumsel Diminta Waspada Bencana Akibat Cuaca Buruk
Ilustrasi(ANTARA)

MUSIM peghujan saat ini sangat rentan dengan terjadinya bencana di sejumlah daerah di Tanah Air. Di Sumatra Selatan, cuaca buruk sudah beberapa kali menyebabkan munculnya bencana di beberapa kabupaten dan kota di wilayah tersebut.

Karena itu, Pemerintah Provinsi Sumsel mengingatkan kepada masyarakat untuk berhati-hati dan waspada dengan potensi bencana yang bisa muncul. Baik bencana banjir, longsor hingga angin kencang.

"Bukan hanya masyarakat di dataran tinggi ataupun dataran rendah, kami juga mengingatkan agar petani dan nelayan yang masih melakukan aktivitasnya setiap hari di saat cuaca tidak menentu seperti ini untuk waspada. Saat ini, cuaca buruk sering terjadi," ucap Ansori, Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumsel, Selasa (9/11).

Menurutnya, cuaca buruk akan terjadi pada November 2021 hingga Maret 2022 mendatang. Hal ini dikhawatirkan berdampak pada tanaman milik petani.

"Terkhusus petani, harus meningkatkan kewaspadaan. Sebab hujan disertai angin kencang berpotensi menjadi bencana banjir dan tanah longsor," ujar dia.

Ia menyebutkan, pihaknya juga meminta kepada masyarakat di Sumsel untuk waspadai saat cuaca buruk dapat berdampak juga pada sektor pertanian. "Kita sudah menerima adanya laporan kerusakan lahan pertanian dan perkebunan karena banjir dan bandang. Kami masih menghimpun datanya," jelas dia.

Pada 2020, tercatat ada 5.319 hektare sawah terendam banjir. Lalu ada 281 hektar kebun terendam air. "Tentu harus ada komitmen bersama semua pihak dalam mengatasi bencana ini," jelas dia.

Pihaknya meminta para petani juga selalu berkoordinasi dengan stakeholder terkait informasi terbaru prakiraan cuaca. Dengan begitu, kegagalan panen diharap bisa dicegah. "Para petani juha harus berkoordinasi dengan BMKG," jelas dia.

Sementara itu, Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), mengingatkan petani dan nelayan untuk berhati-hati dan selalu waspada di musim penghujan saat ini. Pihaknya memprakirakan intensitas hujan yang tinggi bisa berdampak pada volume air di sungai dan laut menjadi deras. Sedangkan di wilayah perkebunan dengan dataran tinggi dan rendah, dikhawatirkan terjadi kerusakan pada tanaman.

"Ada 13 wilayah di Sumsel, wilayah dataran tinggi maupun rendah berpotensi banjir dan bandang karena hujan lebat. Kepada semua pihak diimbau untuk berhati-hati," ungkap Kasi Data dan Informasi BMKG SMB II Sumsel, Veronica Shinta Andriyani. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya