Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
HUJAN deras menyebabkan banjir bandang yang melanda desa di bawah pegunungan Kendeng, Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Selasa (2/11/2021). Akibatnya dua rumah warga warga roboh hanyut disapu derasnya air dan puluhan rumah lainnya rusak.
Kepala Desa Wonosoco Setyo Budi saat dihubungi pada Rabu (3/11), menyebutkan banjir bandang terjadi sekitar 30 menit pada sore hari saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut. "Banjir bandang berlangsung sekira setengah jam, dua rumah milik warga kami rusak," terangnya.
Sampai Selasa malam pihak pemerintah desa masih melakukan pendataan dan pembersihan dibantu relawan BPBD, Polisi, TNI, serta warga sekitar. Kerusakan yang terjadi ada rumah warga akibat disapu banjir bandang dari gunung kendeng yang berada di timur Desa Wonosoco.
Dua rumah milik warga roboh yang rusak cukup parah yakni rumah Pariyem, 55 warga RT 1 RW 1, dan Bambang Suciptono.
Terpisah, Camat Undaan Rifa'i saat dikonfirmasi menyebut hujan mulai terjadi sekitar setengah tiga sore. Kemudian perlahan air dari pegunungan Kendeng yang masuk ke sungai makin tinggi debit dan alirannya. Sehingga mengakibatkan sungai tak mampu menampung. Akhirnya terjadilah limpasan air ke pemukiman warga.
"Kerusakan masih kami lakukan pendataan baik dari desa, kecamatan, hingga BPBD. Dari data sementara dua rumah rusak parah karena bagian rumah jebol atau roboh. Sementara Rumah rusak sedang ada 12-15. Dan rusak ringan sekitar 15," jelas Rifa'i.
Banjir bandang di wilayah tersebut sudah kerap terjadi, namun kali ini tingginya intensitas hujan di pegunungan Kendeng membuat sungai dengan lebar sekira 3,5 meter meluap dan berdampak pada kerusakan rumah warga Desa Wonosoco.
"Untuk jangka panjang, perlu adanya pelebaran sungai. Sebab ini setiap hujan deras dalam tempo setengah jam saja sudah ada banjir bandang. Maka satu-satunya langkah yang bisa diambil yakni pelebaran sungai minimal 3 meter. Dengan panjang kira-kira 1.500 meter. Agar bisa menampung air hujan sehingga tidak mudah meluap," katanya. (OL-13)
Baca Juga: Pasien Covid-19 di Yogyakarta Bertambah 29 Orang
RIBUAN orang berasal dari berbagai daerah sejak Minggu (6/7) dini hari sudah memadati Kompleks Makam Sunan Kudus dan Masjid Menara Kudus. Ada yang ingin mengejar berkah nasi jangkrik.
SEORANG pendaki wanita Jovita Diva Prabudawardani, 21, yang jatuh di jurang sedalam 50 meter di Puncak Natas Angin di Rahtawu, Kawasan Gunung Muria Kudus, Jawa Tengah, ditemukan meninggal dunia
Sampah menumpuk terutama plastik di bawah jembatan, ungkap Agus Riawan, acapkali mengakibat saluran tersumbat.
Kebijakan yang tidak dirancang secara proporsional dan tidak realistis dalam implementasinya dapat menjadi bumerang bagi perekonomian lokal.
"Rencananya juga akan dibuatkan gazebo di lokasi temuan fosil gajah purba jenis elephas yang diperkirakan dalam kondisi hampir utuh,"
Ia dan istri telah menabung untuk dapat menunaikan ibadah haji dan menunggu keberangkatan selama 13 tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved