Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Kota Malang Terus Kembangkan Urban Farming

Bagus Suryo
22/10/2021 18:17
Kota Malang Terus Kembangkan Urban Farming
Urban farming di Kota Malang, Jawa Timur.(DOK Humas Pemkot Malang)

PEMERINTAH Kota Malang, Jawa Timur, terus mengembangkan sektror urban farming. Selain menjadi kekuatan pangan keluarga, sektor ini diharapkan juga berkontribusi mengendalikan inflasi.

"Konsep urban farming ini sebenarnya merupakan bagian dari strategi bagaimana agar inflasi Kota Malang  bisa terkendali," tegas Wali Kota Malang Sutiaji, Jumat (22/10).

Sutiaji menjelaskan berdasarkan kajian dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang, kenaikan harga komiditi kebutuhan pokok dapat  berpengaruh terhadap angka inflasi Kota Malang. "Sehingga perlu ada upaya pengendalian inflasi," katanya.

Menurut Sutiaji, terobosan urban farming memotivasi warga memanfaatkan dan menggunakan lahan yang sempit secara optimal. Dengan begitu kekuatan pangan keluarga bisa terwujud. Sekaligus menjadi strategi pengendalian inflasi, ketahanan pangan serta penanganan stunting.

Untuk itu, Sutiaji mengajak masyarakat mengembangkan urban farming di semua wilayah. Seperti warga RW 09, Kelurahan Tlogomas, Kota Malang yang memanfaatkan lahan sempit di sekitar rumahnya yang menghasilkan sayur-mayur.

Di kawasan itu ada berbagai jenis tanaman sayur dan buah yang ditanam dengan memanfaatkan sumber daya lokal. Media tanamnya seperti tomat, seledri, pakcoy, phon turi, kangkung sawi, cabai dan lain-lain.

Penggiat urban farming di RW 09 Kelurahan Tlogomas, Kurniatun Hairiah mengatakan media tanam yang digunakan untuk urban farming ini campuran tanah, sekam dan kotoran kelelawar. Adapun manfaat urban farming dari sisi nilai ekologi ialah lingkungan perkotaan menjadi lebih hijau sehingga nyaman dihuni.

"Efisiensi penggunaan lahan sekitar rumah meningkat tanpa merusak lingkungan justru merestorasi lingkungan. Daur ulang sampah organik menjadi kompos meningkat dan produk yang diperoleh juga sehat," tuturnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya