Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Menteri Pertanian Lepas Ekspor Jeruk Purut ke Prancis dan Belanda

Bagus Suryo
19/10/2021 19:10
Menteri Pertanian Lepas Ekspor Jeruk Purut ke Prancis dan Belanda
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat melepas ekspor jeruk purut dari Batu, Jawa Timur(MI/BAGUS SURYO)

MENTERI Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) melepas ekspor jeruk purut
hasil panen petani Kota Batu, Jawa Timur. Jeruk beraroma harum itu dikirim ke Prancis dan Belanda.

Mentan SYL mengapresiasi ekspor jeruk yang rutin dilakukan satu bulan sekali itu. Jeruk purut sudah memiliki pasar internasional.

"Hari ini kita lepas ekspornya ke Prancis dan Belanda. Permintaan ekspor jeruk purut ini cukup besar. Perintah Bapak Presiden Jokowi adalah meningkatkan produksi untuk pemenuhan kebutuhan sendiri, juga
untuk melipatgandakan ekspor," tegas SYL dalam Gelar Teknologi Inovatif
Perbenihan Jeruk Bebas Penyakit Mendukung Pengembangan Kawasan di Kota
Batu, Selasa (19/10).

Dia mendorong pengembangan komoditas hortikultura berbasis kawasan untuk mendongkrak volume ekspor hingga tiga kali lipat.

"Jeruk merupakan komoditas Indonesia yang memiliki keunggulan komparatif  dan permintaan ekspor cukup tinggi dan kontinu," katanya.

Karena itu Kementan akan terus mengembangkan potensi besar itu sekaligus meningkatkan bibit jeruk unggul sampai 1 juta bibit. Yang dipacu itu, salah satunya jeruk purut yang telah memiliki pasar dan permintaan ekspor rutin setiap bulannya.

Untuk itu, SYL menekankan gelar teknologi inovatif perbenihan jeruk
bebas penyakit mendukung pengembangan kawasan. Kegiatan ini bermakna
vital kini dan ke depannya bagi kemajuan pertanian sebagai sektor yang
bisa terus melakukan akselerasi perdagangan di masa pandemi.

Sebab, dengan kondisi dunia mengalami kontraksi perubahan iklim, maka
sangat membutuhkan dukungan dari Indonesia yang iklimnya cenderung
kondusif di bidang pertanian.

"Oleh karena itu, hari ini selain gelar teknologi juga dilakukan ekspor
ke beberapa negara. Saya memperkuat dengan pengembangan budi daya
berbasis ekspor. Integratornya kita siapkan," imbuhnya.

Pada kesempatan itu, SYL meminta pengembangan kawasan jeruk unggul 1
juta bibit, sehingga hasil panen nanti terserap pasar dan permintaan
restoran secara luas dapat dipenuhi dari Indonesia.

"Upaya lainnya adalah kita menjadikan Kota Batu sebagai pusat pembibitan sehingga masyarakat menjadi lokomotif untuk komoditas akselerasi ekspor. Tak hanya jeruk purut, jeruk manis kita juga luar
biasa bisa bersaing dengan negara lain," tutur SYL.

Sementara itu Kepala Badan Litbang Pertanian Kementan, Fadjry Djufry
menyatakan siap mengembangkan budi daya 1 juta bibit jeruk unggulan
dengan jenis tertentu yang memiliki potensi produksi dan ekspor tinggi.
Dalam 5 tahun terakhir ini, Badan Litbang Pertanian Kementan telah
menyebarkan 21,4 juta bibit jeruk bebas penyakit di seluruh wilayah
Indonesia.

"Tahun ini Menteri Pertanian memilih beberapa jenis jeruk unggul untuk dikembangkan sebanyak 1 juta bibit. Jeruk purut salah satu jenis
jeruk yang dikembangkan karena menjadi andalan ekspor, hari ini diekspor ke Prancis dan Belanda. Ekspor jerut purut ini dilakukan secara rutin setiap bulan ke beberapa negara," ucapnya.

Selain jeruk, Fadjry menjelaskan Balai Penelitian Jeruk dan Buah
Subtropika (Balitjestro) Batu juga mengembangkan komoditas lengkeng,
apel, stroberi dan beberapa komoditas tropika lainnya.

Ke depan, Badan Litbang Pertanian Kementan akan mengkolaborasikan semua kekuatan, yakni bersinergi dengan pemerintah daerah, perbankan, petani dan pelaku usaha untuk meningkatkan pengembangan kawasan hortikultura berbasis ekspor.

"Kita tidak hanya mengembangkan onfarm namun juga hilirisasinya.
Sehingga dengan adanya kolaborasi dengan berbagai pihak, dapat
menghasilakn komoditas ekspor yang lompatannya bisa sampai 3 kali,"
ujarnya.

Dalam rangkaian kegiatan gelar teknologi ini selain ekspor jeruk, Mentan juga menyalurkan bantuan 100 ribu benih jeruk bebas penyakit kepada petani untuk pengembangan kawasan. Termasuk penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan beberapa pemangku kepentingan, dan peluncuran buku Teknologi Inovatif Jeruk Sehat Nusantara. (N-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya