Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Sinergi BUMN dan BUM-Des Percepat Pemulihan Ekonomi di Lampung

Cri Canon Ria Dewi
16/10/2021 21:10
Sinergi BUMN dan BUM-Des Percepat Pemulihan Ekonomi di Lampung
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi (baju kuning)(MI/CRI CANON RIA DEWI)

PEMERINTAH Provinsi Lampung melakukan percepatan pemulihan ekonomi nasional melalui sinergi badan usaha milik negara (BUMN) dan badan usaha milik desa (BUM-Des).

Hal itu diungkapkan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi pada paparannya di depan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam acara Sosialisasi Nasional Program Percepatan Implementasi Pertashop, di Bandarlampung, Sabtu (16/10). Hadir pada kesempatan itu Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati.

Menurut Gubernur Arinal, dalam rangka mendorong percepatan pertumbuhan pemulihan ekonomi, pihaknya terus membuat terobosan baru berupa program-program unggulan yang bersinergi dengan BUM-Des dan Desa Mart.

Disebutkan dari 2.435 desa di Lampung, ada 2.155 BUM-Des yang berdiri. Dari jumlah itu sudah teregistrasi di Kementerian Desa sebanyak 1.707 BUM-Des.

Selain itu, ada 898 BUM-Des sedang proses pendaftaran Berbadan Hukum di Kementerian Hukum dan HAM. Di Lampung terdapat 5 BUM-Des Bersama dan 3 kawasan perdesaan prioritas nasional.

Arinal menjelaskan dengan jumlah penduduk 9,5 juta orang dan konsumsi BBM yang tinggi merupakan potensi yang besar jika BUM-Des dan BUM-Des Bersama dapat ikut serta pada program Pertashop yang digagas oleh Kementerian Dalam Negeri, Kementerian BUMN dan PT Pertamina.

Ia juga menyampaikan Kehadiran Pertashop di desa selain untuk menjamin ketersediaan dan distribusi BBM juga dimaksudkan untuk pemerataan ekonomi dan peluang usaha, sehingga akan membuka lapangan kerja. Pada akhirnya akan memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat.

"Ini penting, terlebih di masa pandemi covid-19 ini. Pasalnya, dampak pandemi bukan hanya di sektor kesehatan saja, tetapi juga di sektor ekonomi," ujarnya.

Arinal mengatakan Pertashop merupakan perwujudan keseriusan pemerintah dalam membangun desa, menggeliatkan perekonomian desa, dan mendekatkan pelayanan BBM berkualitas ke desa. Dengan cara itu, masyarakat bisa menikmati harga seperti SPBU dan kualitas produk serta takaran sama dengan SPBU.

Menurutnya, manajemen keuangan Pertashop harus dikelola dengan baik, transparan dan akutanbel. "Dengan demikian keberadaan Pertashop ini benar-benar memberikan manfaat yang maksimal. Bisa berkembang, sukses dan menjadi sumber kemakmuran dan kesejahteraan warga. Jika pengelolaannya berhasil, ini akan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain yang wilayahnya jauh dari SPBU," tambahnya.

Ia berharap Pertashop dan Pertamina Retail yang bergerak dalam penyediaan pelumas dan gas elpiji akan mendorong perkembangan UMKM, Desa Mart, dan warung desa sehingga memicu pusat pertumbuhan ekonomi baru.

Arinal mengingatkan jajaran pemerintah desa, BUM-Des dan masyarakat agar ikut menjaga, karena Pertashop adalah objek vital desa. "BUM-Des harus profesional, transparan dalam mengelola bidang usaha agar pertashop bisa tumbuh berkembang secara optimal," tandas mantan Sekretaris Daerah Lampung ini.

 

<>Menteri BUMN<>

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan sejauh ini sudah ada 1.033 Pertashop di Sumatra dan 206 Pertashop di Provinsi Lampung.

Ia berharap kerja sama dengan pemerintah daerah terus diperbaiki dan ditingkatkan. "Kuncinya adalah gotong royong."

Ia juga berpesan program-program yang ada di Sumatra bisa mendorong untuk mandiri dan tidak terus terjebak dengan Jakarta sentris atau Jawa sentris.

"Sumatra harus bangkit dan harus punya kekuatan sendiri. Saya juga memberanikan diri untuk terus menggulirkan program-program baik itu di infrastruktur, pertanian dan wisata lokal untuk ditingkatkan," ujarnya

Acara sosialisasi itu mengusung tema "Sinergi BUMN dan BUMDes dalam kebangkitan Ekonomi Desa" yang diikuti berbagai kalangan dan masyarakat. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik