Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
HOT SPOT atau titik panas yang diduga dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Bangka Belitung (Babel) terus bertambah. Saat ini terdeteksi 181 titik panas di seluruh wilayah Babel.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Babel. Mikron Antariksa mengatakan, berdasarkan informasi BMKG, pada Kamis (23/9) ada penambahan 44 titik panas. "Kemarin jumlah titik panas di Provinsi kita 137 titik,. Hari ini bertambah 44 sehingga menjadi 181 titik," kata Mikron, Kamis  (23/9).
Ia menyebutkan 181 titik panas tersebut tersebar di Bangka, Bangka Barat, Bangka Selatan, Bangka Tengah, Belitung dan Belitung Timur. "Untuk titik panas ini,tidak ada perubahan tetap di enam kabupaten tersebut, dan terbanyak ada di Bangka Barat dan Bangka Selata," ujarnya.
"Kemungkinan besar ada karhutla, karena akhir-akhir ini cuaca di sejumlah kabupaten tersebut cukup panas, tim sudah kelokasi untuk memantau sekali pamadaman," tambahnya.
Pihaknya, jelas Mikro, meminta kepada masyarakat untuk tetap waspada khususnya yang berada di daerah rawan karhutla. "Masyarakat harus waspada, selain itu, kita minta masyarakat untuk tidak membuka kebun dengan cara membakar hutan dan lahan, karena berdampak sangat berbahaya di saat kondisi cuaca panas dan angin kencang seperti saat ini,"ucap Mikron. (OL-15)
Karhutla di Desa Karya Indah saat ini luarnya sudah di atas 10 hektare (Ha). Sedangkan kebakaran di Desa Bencah Kesuma Hutan Lindung Suligi sudah di atas 40 ha.
Pemprov Riau mendapatkan bantuan berupa satu unit helikopter water bombing untuk membantu pemadaman Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau.
Camat dan Lurah diminta melakukan sosialisasi kepada RT dan RW agar mengingatkan warga tidak membuka lahan dengan cara membakar.
Pada 2 Juni 2025, Gubernur Riau, Abdul Wahid, menyampaikan rencana program 100 hari kerja.
Usulan ini didasarkan pada data BMKG yang memprediksi puncak musim kemarau akan berlangsung pada Juli-Agustus mendatang
Penurunan luas karhutla dimulai sejak 2015 seluas 2,6 juta hektare, menjadi 1,6 juta hektar (2019), 1,1 juta hektare (2023), dan 24.154 hektare pada 2024.
Menggunakan smartphone sebagai hotspot untuk berbagi koneksi internet memang sangat praktis, terutama saat Anda tidak memiliki akses Wi-Fi atau ketika sedang dalam perjalanan.
Ratusan titik panas atau hotspot indikator kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) semakin banyak di Pulau Sumatera. Dari pantauan terakhir satelit, terdeteksi sebanyak 179 titik panas.
JUMLAH titik panas atau hotspot Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Bangka Belitung (Babel) terus berkurang karena sudah di gugur hujan.
Terjadi peningkatan jumlah titik panas (hotspot) di beberapa wilayah di Kalimantan Barat (Kalbar), sampai 6 September terpantau ada 2.466 titik panas di Kalbar.
KLHK pun mencatat adanya penurunan jumlah titik panas atau hotspot pada periode Januari sampai Agustus tahun ini dibanding periode yang sama tahun 2023.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved