Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
MINAT warga di Provinsi Aceh untuk menanam pohon matoa sejak dua tahun terakhir semakin tinggi. Di tengah pandemi covid-19 sekarang, tanaman ikon papua yang kaya Vitamin C dan bermanfaat untuk menekan perkembangan virus berbahaya itu, semakin disukai berbagai kelas sosial masyarakat.
Apalagi buahnya memiliki aroma durian, rasa lengkeng dan rambutan ini berstruktur batang pohon keras. Lalu, daunnya rindang sehingga cocok ditanami untuk mengundang udara sejuk dan segar sekitar pekarangan.
Pantauan Media Indonesia, Selasa (21/9), semakin banyak warga menyukai tananaman matoa. Diantaranya adalah Kabupaten Pidie, Aceh Besar, Bireuen, Aceh Utara dan Aceh Timur.
Di Kabupaten Pidie misalnya, tanaman berdaun lebih lebar dan panjang dari daun mangga itu ditanami oleh banyak kalangan. Bukan saja oleh petani atau pekebun, tapi juga disukai oleh pejabat negara dan pengusaha.
Misalnya Kepala Dinas Permukiman Rakyat dan Kawasan Permukimam (Perkim) Pidie, Thantawi, awalnya mengenal buah matoa dari pemberian temannya. Setelah mencicipi rasanya luar biasa, pejabat eselon dua ini langsung tertarik dan menyemai benih untuk ditanami di pekarangan rumah.
Peminat lainnya yaitu Lukman, mantan Sekda Pidie, Muhammad Nazar Mantan Kadis PU Pidie, Yusra dan Muhammad karyawan di lingkunan Kantor Bupati Pidie.
Tanaman ini juga mulai ditanami di komplek Sekolah Sukma Bangsa Pidie, dan halaman caffe atau restauran sekitar Kota Sigli, Ibukota Kabupaten Pidie.
"Menanam buah ini awalnya sebagai simbol persaudaraan Aceh sebelah Barat Indonesia-Papua di bagian timur Indonesia. Kini sudah berbuah, selain rasanya khas. Semakin menarik setelah mempelajari ternyata berkhasiat meningkatkan imun atau bermanfaat untuk anti bodi dan kesuburan memperoleh keturunan. Usia berbuah pun cepat, yaitu sekitar 4 tahun dan masa produksinya lama bisa sampai ratusan tahun" tutur Muhammad Haiqal, Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala yang memiliki beberapa pohon
matoa sudah tiga kali berbuah.
Buah matoa saat masih muda berwana hijau, dan ketika matang berwarna merah maron ini memiliki banyak manfaat. Antara lain, diklain berguna meningkatkan imun tubuh untuk menekan pertumbuhan virus berbahaya seperti covid-19 dan HIV.
Lalu untuk mengatasi jantung koroner, menurunkan risiko kanker, meningkatkan kesuburuan peria atau wanita, menangkal radikal bebas, kesehatan kulit. Berikutnya menekan pertumbuhan bakteri, menurunkan tekanan darah, mencegah muncul jerawat, cocok untuk memperbaiki kulit dari sinar ultra veolet dan banyak lagi manfaat lainnya. (OL-13)
Baca Juga: Ulama Se-Jawa dan NTB Gelar Doa Bersama Agar Petani Dapat Keberkahan
PETANI kakao di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, tidak lagi bersemangat pergi ke kebun. Sejak dua bulan terakhir, harga biji kakao turun.
Ini bukan sekadar imbauan tetapi motivasi bagi seluruh jajaraan, dan pihaknya pun ikut membantu mencari bibit unggul.
Ini merupakan tugu raksasa berbentuk biji melinjo (eneuk Mulieng) gerbang memasuki Kota Sigli, Ibukota Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.
Masa tanggap darurat bencana banjir di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh diperpanjang mulai Senin (9/12) hingga Minggu (22/12) Desember 2024 (14 hari ke depan).
SEBANYAK 11 lokasi TPS rawan banjir di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh di pindah ke tempat lain yang lebih aman.
Di Kecamatan Delima, banjir akibat hujan deras dan luapan Sungai Krueng Teuku Chik Di Reubee dan Sungai Krueng Baro itu merendam puluhan desa.
Buah matoa memiliki beberapa manfaat kesehatan yang dapat dikonsumsi sebagai bagian dari pola makan sehat. Berikut manfaatnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved