Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Pemkot Magelang Klaim Kasus Covid-19 Angkanya Turun Terus

Tosiani
02/9/2021 13:55
Pemkot Magelang Klaim Kasus Covid-19 Angkanya Turun Terus
Alun-alun Kota Magelang, Jawa Tengah(dok.visit magelang)

SEKRETARIS Kota Magelang, Jawa Tengah, Joko Budiyono menyatakan angka kasus covid di daerahnya mengalami penurunan secara signifikan. Namun, sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 38 tahun 2021 menyebutkan Kota Magelang masih menerapkan PPKM Level 4, sejak 31 Agustus 2021 sampai 6 September 2021.

PPKM Level 4 menandakan suatu daerah memiliki angka kasus konfirmasi positif COVID-19 lebih dari 150 orang per 100.000 penduduk per minggu. Kejadian rawat inap di rumah sakit lebih dari 30 orang per 100.000 penduduk per minggu, serta angka kematian akibat COVID-19 lebih dari 5 orang per 100.000 penduduk di daerah tersebut.

Dari tiga indikator ini, Kota Magelang masih dianggap tinggi, karena Kota Magelang adalah wilayah kecil yang hanya memiliki penduduk sekitar 128.020 jiwa berdasarkan data Disdukcapil tahun 2020. Kasus kematian di daerah itu masih ada 1-2 orang sehari. Padahal Kota Magelang tidak boleh ada atau maksimal ada satu saja angka kematian karena hitungannya per 100.000 orang.

"Kami memastikan bahwa Kota Magelang siap untuk menjalankan PPKM Level 4 sampai dengan perubahan keputusan. Namun saya minta Dinas Kesehatan untuk
menanyakan ke Pusdatin, kenapa Kota Magelang masih tinggi. Padahal kasusnya sebenaranya sudah sangat turun," kata dia, Kamis (3/9).

Data di Satgas Covid setempar per 29 Agustus 2021, kasus aktif COVID-19 di Kota Magelang sebanyak 95 kasus, dirawat 18 orang, isolasi di rumah 56 orang, isolasi di hotel dan asrama sebanyak 21 orang, dan ada tambahan 1 orang meninggal dunia.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan Kota Magelang masuk PPKM Level 4. Bahkan, di Jawa Tengah, hanya Kota Magelang dan Kabupaten Purworejo saja yang melanjutkan PPKM level tertinggi ini. Diantaranya, karena angka mortalitas masih dianggap tinggi, positif ratenya belum sesuai standar. Serta upaya tracing kurang masif.

"Namun saat ini angkanya sudah turun. Kami masih bekerja keras menangani COVID-19 mulai menyediakan tempat isolasi terpusat (isoter), hingga membentuk tim khusus yang bertugas mengedukasi masyarakat". (OL-13)

Baca Juga: Rampung, Jembatan Sei Alalak Banjarmasin Segera Diresmikan Jokowi



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya