Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MAHASISWA Unversitas Muria Kudus (UMK) membuat Magical Pot, inovasi produk ruangan dengan tiga fungsi tersebut lolos dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diadakan Kemendikbudristek. Produk tersebut kini bahkan sudah dikirim ke beberapa daerah karena keunikan dan harganya yang lebih kompetitif.
PKM yang lolos pembiayaan tersebut berjudul 'Levitasi Batik Magnetic Media Hidrogel Dilengkapi Difuser Sebagai Inovasi Dekorasi Ruang'. Inovasi tersebut diciptakan tiga mahasiswa UMK yakni, Idha Rachmawati PKM dari Prodi Akuntansi, Miftahul Janah dari Prodi Ilmu Hukum, dan Ilham Fajar Sidqi dari Prodi Agroteknologi. PKM tersebut nantinya akan dinilai kembali dan jika lolos akan masuk pekan ilmiah nasional (Pimnas) yang diadakan Kemendikbudristek.
Ketua PKM Idha Rachmawati dari Prodi Akuntansi mengatakan, awal mula ide tersebut muncul ketika melihat kondisi pandemi. Ada sebuah riset yang menyatakan, saat pandemi atau work from home (WFH), perlengkapan rumah dalam hal ini dekorasi menjadi salah satu paling dicari.
Melihat peluang itu, dirinya bersama timnya, muncul ide membuat magnetic pot. Sebenarnya magnetic pot saat ini sudah banyak yang jual, namun yang dilengkapi dengan difuser aroma terapi masih belum ada.
''Pandemi juga menjadi salah satu faktor stress, jadi dengan difuser aroma terapi bisa meminimalisir stres,'' katanya Rabu (1/9/20210).
Magentic pot bisa ditaruh di meja kerja, tanaman yang dipilih bisa membuat mata lebih segar dan aroma terapinya bisa menambah rilek saat bekerja. Sementara pot yang mengambang juga memiliki keunikan tersendiri.
Produk mangetic pot yang dibuatnya memiliki tiga bagian. Bagian bawah tempat magnet yang dihiasi dengan batik. Tujuannya tak lain untuk mengenalkan batik lebih luas, sehingga budaya bangsa bisa terus lestari.
Bagian tengah terdapat tempat difuser aromaterapi, di dalamnya terdapat sebuah alat yang bisa merubah cairan menjadi asap. Sehingga cairan aroma terapi tersebut bisa menyebar. Apalagi pot magentic bisa berputar sehingga asap aroma terapi bisa lebih menyebar. Di dalamnya juga terdapat lampu.
Lalu bagian atas adalah pot yang digunakan untuk tanaman. Tanaman yang ditaruh dalam pot sesuai keinginan masing-masing. Bisa tanaman hiasan semata seperti sekulen atau tanaman yang memiliki manfaat lain, seperti daun mint yang bisa menetralisir bau ruangan.
''Bisa dikatakan ini produk 3 in 1, magnetic levitation, vas dengan difuser dan tempat tanaman hias, serta Lampu dalam vas untuk mempercantik ruang,'' terangnya.
Untuk produk tersebut dibuat menjadi dua paket, paket classic dengan harga Rp698.000. Magnetic pot classic yang dibuat jauh lebih murah dibanding yang dijual di pasaran, dengan ukuran yang sama dipasaran bisa mencapai Rp800.000, itupun tanpa difuser aroma terapi.
Lalu paket kedua Rp395.000, untuk paket tersebut ukurannya lebih kecil dibanding paket classic. ''Setiap pembelian paket sudah termasuk cairan aroma terapi dengan berbagai aroma,'' ujarnya.
Sampai saat ini, sudah terjual sekitar delapan buah, baik dari marketplace atau lainnya. Terakhir ada yang beli dari marketplace berasal dari Jakarta. Penjualan dilakukan secara online, baik melalui marketplace ataupun promosi.
Dengan inovasi produk tersebut, pihaknya berharap usaha nantinya bisa terus berkembang, tidak hanya target lolos Pimnas saja. Melainkan juga terus berkembang. ''Kami akan melakukan penyempurnaan terus,'' imbuhnya. (JA/OL-10)
Studi Nature Communications ungkap pandemi Covid-19 mempercepat penuaan otak rata-rata 5,5 bulan, meski tanpa infeksi. Siapa yang paling terdampak?
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tahun 2020, sepasang peneliti India mengklaim lockdown global selama pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan suhu permukaan bulan.
Jumlah wisman yang datang langsung ke Bali pada Januari-November 2023 sebanyak 5.782.260 kunjungan, sementara pada periode yang sama tahun 2019 sebanyak 5.722.807 kunjungan.
Salah satu permasalahan yang dialami Depo Pertamina Plumpang adalah berkaitan dengan buffer zone yang tidak dapat dijaga dengan baik.
Aksi pamer kemewahan itu, melukai masyarakat terlebih di tengah situasi sulitnya ekonomi saat ini.
Menurut Maman, kasus ini membuka tabir persoalan pada sistem manajemen rumah sakit.
Dari awal dibangun pada 1999, PNM dimandatkan untuk memberikan fasilitas pembiayaan kepada sektor UMKM di saat perbankan sedang krisis, dan PNM menjadi alternatif pembiayaan.
Berkomunikasi sangat diperlukan agar bisa memudahkan mencapai target dana yang kamu perlukan.
Bupati Gresik H Fandi Akhmad Yani berjanji bakal mempertahankan status bebas Frambusia dan menjaga kesehatan masyarakat melalui pembangunan kesehatan yang berwawasan lingkungan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved