Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Cuaca Ekstrem, Tiga Kabupaten di Sulawesi Selatan Terendam Banjir

Ferdian Ananda Majni
29/8/2021 16:35
Cuaca Ekstrem, Tiga Kabupaten di Sulawesi Selatan Terendam Banjir
Banjir terjadi pada lima kabupaten di Sulsel akibat curah hujan yang cukup tinggi sejak Jumat (27/8) hingga Sabtu (28/8).(MI/Lina Herlina. )

HUJAN dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak dua hari lalu memicu kejadian banjir di beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan, Sabtu (28/8). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Selatan melaporkan tiga kabupaten yang terdampak fenomena cuaca tersebut yakni Wajo, Soppeng, dan Bone.

BPBD Kabupaten Wajo melaporkan hujan intensitas tinggi yang terjadi di hulu sungai Lajokka, Walennae, dan beberapa sungai lain memicu daerah aliran sungai (DAS) di sekitarnya meluap. Akibatnya luapan tersebut masuk ke permukimam penduduk.

Laporan Pusdalops BNPB per Sabtu (28/8), 11 kecamatan tercatat terdampak akibat banjir tersebut yaitu Tanasitolo, Tempe, Sajoanging, Pitumpanua, Majauleng, Keera, Penrang, Maniangpajo, Pammana, dan Sabbangparu. Tinggi mata air (TMA) saat kejadian berkisar antara 50 hingga 170 sentimeter.

Berdasarkan pendataan tim di lapangan, banjir tersebut berdampak pada 5.956 keluarga atau 19.769 jiwa. Satu keluarga di antara mereka harus mengungsi ke rumah kerabat. Selain itu, banjir merendam 5.607 rumah, 1 di antaranya rusak berat dan 5 lain rusak ringan. Sekitar 3.717 hektare sawah dan perkebunan milik warga juga ikut terendam akibat kejadian tersebut.

Selain banjir, BPBD Kabupaten Wajo juga melaporkan kejadian longsor akibat fenomena cuaca tersebut. "Dua titik longsor di Kelurahan Maddukkelleng dan satu titik di Kelurahan Siengkang," anggota Pusdalops BPBD Kabupaten Wajo, Marwa Hikmah, saat dikonfirmasi pada Minggu (29/8).

BPBD bersama pihak terkait sudah melakukan pembersihan material longsor sehingga jalan yang sempat terhambat sudah kembali normal. Pihaknya juga melaporkan hari ini, Minggu (29/8) banjir sudah mulai surut. Namun di Kecamatan Sabbangpura masih banjir akibat kiriman air dari hulu sungai di Kabupaten Soppeng. Seluruh warga yang mengungsi juga sudah kembali ke rumah masing-masing.

"Informasi dari lapangan di Kecamatan Sabbangpura, air setinggi 1 meter masih merendam dan arusnya lumayan deras," sebutnya. Tim BPBD bersama TNI/Polri dan pihak terkait lain sudah bersiaga di lokasi apabila banjir kembali melanda dan harus dilakukan evakuasi kepada warga.

Menurut Kepala Bidang Logistik BPBD Kabupaten Soppeng, Yanti, banjir masih terjadi di wilayahnya hingga saat ini. "Kemarin sempat surut tapi saat ini hujan mengguyur lagi di wilayah kami, sehingga air kembali naik," kata Yanti saat dimintai keterangannya melalui saluran telepon, Minggu (29/8).

Sebelumnya dilaporkan luapan Sungai Bunne, Sungai Lajaroko, dan Sungai Walannae menyebabkan banjir di beberapa kecamatan pada Sabtu (28/8) pukul 06.30 pagi waktu setempat. BPBD Kabupaten Soppeng mencatat desa yang terdampak meliputi Belo dan Lompulle di Kecamatan Ganra; Kessing di Kecamatan Donri-Donri; Kebo, Baringeng, dan Paroto di Kecamatan Lilirilau; Cinto di Kecamatan Citta; serta Panincong di Kecamatan Marioriawa.

Sebanyak 4.014 rumah, 2.530 hektare sawah, dan 6 hektare perkebunan warga tedampak banjir. BPBD melaporkan pihaknya telah memberikan bantuan logistik kepada warga terdampak berupa air mineral dan mie instan. "Karena keterbatasan mobilitas, sementara ini kami baru memberikan air mineral dan mi instan untuk warga terdampak," tambah Yanti. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik